Network
SEPUTARLAMPUNG.COM – Google Tren Indonesia saat ini tengah ramai oleh pencarian dengan kata kunci ‘Tsunami Aceh’ yang menembus lebih dari 5 ribu penelusuran. Ada apa sebenarnya?
Tepat pada hari ini pada 19 tahun yang lalu, terjadi bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah Aceh dan memakan ratusan ribu korban jiwa.
Pada 26 Desember 2004, terjadi gempa berkekuatan 9,3 Skala Richter (SR) di Samudera Hindia yang disusul dengan tsunami yang menghantam pesisir Aceh hingga sampai ke sejumlah negara lainnya.
Di antaranya yaitu Sri Lanka, India, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Thailand, bahkan hingga mencapai Afrika.
Dilansir dari Balai Arsip Statis dan Tsunami ANRI, bencana tersebut dilaporkan menyebabkan lebih dari 200.000 korban meninggal dunia, serta kerugian yang sangat besar.
Selain itu, ribuan orang juga dilaporkan menghilang akibat tsunami Aceh dan tidak ditemukan hingga saat ini.
Bahkan PBB menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah abad ke-21.
Sekitar 56 negara turut mengerahkan bantuan internasional kepada wilayah Aceh yang luluh lantak sebagai daerah yang paling terdampak, bersama dengan termakannya ratusan ribu korban jiwa.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru di Indonesia, Salah Satunya Wajib bagi Orang Batak
Menurut para ahli, tsunami Aceh disebabkan oleh adanya pergeseran batuan secara tiba-tiba yang memicu gempa disertai lentingan batuan di bawah pulau dan dasar laut, hingga menaikkan permukaan air laut di atasnya dengan gelombang yang besar.
Proses rekonstruksi dan rehabilitasi dilakukan sepanjang tahun 2005-2009, untuk memulihkan kembali kondisi kota Aceh.
Museum Tsunami Aceh
Pada tahun 2008, didirikan Museum Tsunami Aceh, untuk mengenang korban dari tsunami Aceh, sekaligus menjadi tempat edukasi dan pusat evakuasi darurat ketika bencana.
Museum Tsunami Aceh terletak tidak jauh dari Masjid Baiturrahman, tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Jelajahi Museum Sumpah Pemuda Secara Virtual dengan Cara Berikut
Dilansir dari laman resmi Museum Tsunami Aceh, tersimpan hingga 6.038 koleksi yang dibagi dalam beberapa jenis.
Di dalam museum, juga terdapat sebuah lorong yang dapat mengaduk emosi, serta ruangan bernama ‘The Light of God’ yang menunjukkan ratusan ribu nama korban tsunami Aceh.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi museum ini, dikenakan harga tiket sebesar Rp3.000 untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa, Rp5.000 untuk umum dan dewasa, serta Rp15.000 untuk wisatawan asing.
Demikian ulasan terkait Museum Tsunami Aceh sekaligus mengenang bencana yang terjadi 19 tahun lalu dan menyisakan luka mendalam bagi banyak orang.***
