Baca Juga: 5 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru di Indonesia, Salah Satunya Wajib bagi Orang Batak
Menurut para ahli, tsunami Aceh disebabkan oleh adanya pergeseran batuan secara tiba-tiba yang memicu gempa disertai lentingan batuan di bawah pulau dan dasar laut, hingga menaikkan permukaan air laut di atasnya dengan gelombang yang besar.
Proses rekonstruksi dan rehabilitasi dilakukan sepanjang tahun 2005-2009, untuk memulihkan kembali kondisi kota Aceh.
Museum Tsunami Aceh
Pada tahun 2008, didirikan Museum Tsunami Aceh, untuk mengenang korban dari tsunami Aceh, sekaligus menjadi tempat edukasi dan pusat evakuasi darurat ketika bencana.
Museum Tsunami Aceh terletak tidak jauh dari Masjid Baiturrahman, tepatnya di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Jelajahi Museum Sumpah Pemuda Secara Virtual dengan Cara Berikut
Dilansir dari laman resmi Museum Tsunami Aceh, tersimpan hingga 6.038 koleksi yang dibagi dalam beberapa jenis.
Di dalam museum, juga terdapat sebuah lorong yang dapat mengaduk emosi, serta ruangan bernama ‘The Light of God’ yang menunjukkan ratusan ribu nama korban tsunami Aceh.
Bagi Anda yang ingin mengunjungi museum ini, dikenakan harga tiket sebesar Rp3.000 untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa, Rp5.000 untuk umum dan dewasa, serta Rp15.000 untuk wisatawan asing.