SEPUTARLAMPUNG.COM - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, terlebih lagi bagi keluarga yang ditinggalkan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, ada 131 korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan.
Kapolri dalam konferensi pers tadi malam menyebut bahwa kebanyakan korban meninggal akibat kekurangan oksigen.
Dari 131 korban tersebut, dua di antaranya M Yulianto (40) dan Devi Ratna Sari (30) yang merupakan orang tua dari MA.
MA saat ini masih berusia 11 tahun dan duduk sebagai siswa kelas 5 SD di Malang.
Orang tua MA menjadi korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha berinisiatif mengangkat MA sebagai anak asuhnya. Ia mengatakan bahwa MA memiliki cita-cita menjadi polisi.