Mengerikan! CIA Ungkap Dalang G30S PKI yang Sesungguhnya, Bukan D.N Aidit dan Kawan-kawan?

- 28 September 2022, 20:00 WIB
Seorang mahasiswa melindungi mukanya saat dicemooh dan diserang secara fisik oleh sejumlah pemuda yang menyerang Universitas Res Publika, pada 15 Oktober.*
Seorang mahasiswa melindungi mukanya saat dicemooh dan diserang secara fisik oleh sejumlah pemuda yang menyerang Universitas Res Publika, pada 15 Oktober.* /YPKP1965

Namun, dilansir dari laman Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966, Central Intelligence Agency (CIA) atau badan intelijen pemerintah Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa dalang G30S yang sebenarnya bukanlah PKI, lalu siapa?

Berdasarkan laporan dari Badan Intelejen Luar Negeri Amerika Serikat (CIA), ada beberapa data rahasia dari peristiwa berdarah itu.

Dalam arsip memo singkat harian untuk presiden (PDB) periode 1961-1965, ada arsip yang menunjukkan upaya kudeta di Indonesia, yang selama ini disebut-sebut didalangi oleh politbiro PKI.

Dalam arsip tersebut, ada belasan ribu halaman memo harian CIA yang merujuk UU dengan status rahasia negara yang telah kedaluwarsa.

Dalam arsip memo CIA, ada fakta utama dari Gerakan 30 September di Jakarta dari teori beberapa akademisi, misalnya John Roosa.

Dalam memo-memo itu, intelijen AS melaporkan bahwa aktor utama konflik G30S PKI adalah faksi militer pimpinan Soeharto serta perwira yang loyal pada PKI.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini GTV, Indosiar, SCTV, RCTI, Trans 7, NET TV, MNCTV, Trans TV, Kamis 29 September 2022

Sementara merujuk dalam salah satu paragraf memo tentang Gestok 1965, CIA menyatakan bahwa “Partai Komunis bersiap bentrok dengan tentara dalam beberapa hari mendatang. Sebaliknya, faksi di militer terus mencari celah melemahkan kekuatan PKI.”

Dari sini , CIA berusaha untuk memberi rekomendasi Presiden Lyndon B. Johnson agar menunggu pemenang pertarungan politik yang nantinya melapangkan jalan bagi Orde Baru itu.

“Situasi Indonesia sementara ini membingungkan. Tidak ada hasil yang pasti untuk perubahan politik. Belum ada jawaban tentang adakah peran Soekarno di dalamnya. Dua pihak yang bergerak sama-sama mengklaim setia kepada Presiden.”

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Kemdikbud Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah