Isi Sumpah Pemuda itu mengandung pesan mendalam tentang persatuan dan kesatuan bangsa Indoenesia.
Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia: Para pemuda dan pemudi Indonesia akan terus memperjuangkan kemerdekaan bangsa hingga titik darah penghabisan.
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia: Para pemuda dan pemudi Indonesia akan terus bersatu meskipun berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda.
Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia: Para pemuda dan pemudi menegaskan bahwa dalam mempersatukan Indonesia, bahasa Indonesia identitas kesatuan secara keseluruhan.
Sejarah lahirnya Sumpah Pemuda
Sekitar 1915, para pemuda seluruh Indonesia mulai bangkit. Salah satu pemuda yang memulai gerakan kebangkitan ini adalah Satiman Wirjosandjojo, yang menjadi penggerak organisasi Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia).
Tri Koro Dharmo beranggotakan para pelajar dari perguruan dan sekolah-sekolah di pulau Jawa dan Madura, yang kemudian meluas hingga pelajar dari pulau Bali dan Lombok.
Selanjutnya, perkumpulan itu berubah nama menjadi Jong Java.
Kemudian, pada 1913 beberapa tokoh seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat, masuk ke dalam organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda, di mana Sultan Sjahrir dan Mohammad Hatta juga merupakan anggotanya.