Network
SEPUTAR LAMPUNG - Masih ingatkan Anda tentang kasus korupsi yang dilakukan oleh Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo?
Ya, Politisi Gerindra ini ditangkap sepulang dari Hawaii pada akhir November 2020.
Edhy diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster menggunakan perusahaan 'forwarder' dan ditampung dalam satu rekening hingga mencapai Rp9,8 miliar.
Baca Juga: Bocoran Mr.Queen Episode 20, Kim So Yong Jatuh, Cheoljong Siap Bantai Kim Jwa Geun!
KPK sejauh ini telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, yaitu Edhy Prabowo (EP) Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Staf Khusus Edhy sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Safri (SAF), Staf Khusus Edhy sekaligus Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas Andreau Pribadi Misata (APM).
Kemudian, Amiril Mukminin (AM) dari unsur swasta/Sekretaris Pribadi Edhy, pengurus PT Aero Citra Kargo (ACK) Siswadi (SWD), Ainul Faqih (AF) selaku staf istri Edhy, dan Suharjito (SJT).
Baru-baru ini terungkap, hasil korupsi ini digunakan Edhy untuk memodifikasi mobil mewah miliknya.
"Ken Widharyuda Rinaldo dikonfirmasi terkait dengan dugaan pembayaran sejumlah uang oleh AF (Ainul Faqih) dan AM (Amiril Mukminin) untuk keperluan memodifikasi mobil milik EP (Edhy Prabowo), sumber uangnya diduga dari kumpulan uang yang berasal dari para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benur di KKP", ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
