“Sekiranya kami mendengarkan”, maksudnya mendengar yang memberikan manfaat. “Atau memikirkan”, maksudnya juga memikirkan yang membawa manfaat. “Niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”, tidaklah orang yang masuk ke neraka kecuali orang-orang yang tuli, bisu, dan buta walaupun inderanya ada, tapi tak bermanfaat untuk mereka.
Dengan demikian kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah, kesempatan di bulan ini adalah kesempatan agung dari masa kehidupan kita. Sudah selayaknya kita isi dengan sebaik-baiknya.
Kita memohon kepada Allah Ta’ala agar memberi taufik kepada kita untuk mengisinya dengan sebaik-baiknya. Kita memohon agar Allah menerima amalan kita dan menambahkan kebaikan untuk kita.
Siapa yang menemui bulan Ramadhan, kemudian Allah beri taufik untuk mengisinya dengan baik, maka dia telah mendapatkan kenikmatan yang agung yang tidak bisa ditandingi oleh kenikmatan dunia manapun.
Kenikmatan ini tidak mampu ditandingi oleh orang-orang yang mendapat kenikmatan harta melimpah, pemilik properti dimana-mana, dan tanah yang banyak.
Demi Allah, tidak sepadan dengan kenikmatan diberi taufik mengisi bulan ini dengan sebaik-baiknya. Walaupun dia tidak memiliki uang receh sekalipun.
Kalau Allah memberinya taufik di bulan ini, itulah keuntungan. Itulah kekayaan yang hakiki. Karena orang kaya itu bukanlah yang memiliki dunia.
Dunia ini bukan milik siapapun. Setiap orang yang ada di atasnya akan mati meninggalkannya. Setelah ia wafat, ia kehilangan dunianya. Kalau saat di dunia ia tak memiliki usaha untuk akhirat, maka tak punya apa-apa. Dia miskin. Rugi dunia akhirat.