SEPUTARLAMPUNG.COM – Sebagian masyarakat yang ada di Indonesia ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, selalu melakukan kegiatan atau tradisi yang telah turun temurun dilakukan, khususnya masyarakat Jawa.
Berbagai macam tradisi itu misalnya mandi di sungai, menghatamkan Al Quran dalam sehari, membagikan sedekah dan salah satunya adalah tradisi ruwahan.
Lalu apa itu ruwahan?
Ruwahan berasal dari kata Ruwah, nama Jawa untuk bulan kedelapan dalam kalender Islam, Syaban, tetapi masih berasal dari bahasa Arab ruh (jamak: arwah), yang berarti jiwa atau roh.
Baca Juga: Cara Buat E-KTP 2023, Apakah Bayar? Ini Syarat dan Bedanya dengan KTP Digital
Seperti dilihat dari penamaannya, orang Jawa menandai bulan Syaban sebagai waktu yang diperuntukkan bagi ritual khusus untuk mengingat kematian, suatu praktik yang berakar dalam budaya Jawa.
Tradisi ruwahan juga merupakan sebuah tradisi dari wujud rasa syukur kepada Allah SWT, yang dilaksanakan pada bulan Ruwah, tepatnya di antara tanggal 10-20 hijriyah dalam kalender hijriyah serta ungkapan rasa sukacita memasuki ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Dalam tradisi ruwahan biasanya seseorang mengundang keluarga, tetangga terdekat untuk berkumpul bersama melakukan acara syukuran, membaca doa, dan membaca Al Quran.