Ada manusia yang hatinya sempit sehingga dia hanya bisa menampung sedikit ilmu sebagaimana lembah yang kecil yang hanya bisa menampung sedikit air.
Ada sungai yang besar yang bisa menampung banyak air sehingga ketika hujan deras tidak tumpah, sebaliknya ada selokan kecil yang ketika hujan deras dia tumpah. Demikian pula ada manusia yang hatinya luas sehingga dia bisa menampung banyak air (menampung banyak ilmu). Sebagaimana ilmunya para ulama yang dituangkan dalam karyanya berjilid-jilid yang sangat tebal.
Seperti imam Asy-Syafi’i, imam An-Nawawi, imam Ahmad, Ibnu Hajar Al-Ashqalani dan para ulama lainnya. Mereka memiliki ilmu yang masyaAllah jika dibandingkan dengan pengetahuan kita dalam masalah agama, tidak ada apa-apanya.
Sebaliknya ada orang yang hatinya sangat sempit, sehingga ketika dia dihujani dengan ilmu banyak yang tumpah, banyak yang hilang, banyak yang terlupakan karena wadahnya kecil.
Barangkali di antara kita ada yang merasa ketika belajar agama begitu sulit, belajar bahasa Arab susah memahaminya. Mungkin kita perlu untuk bersedih, berarti kita termasuk orang yang diberi Allāh hati yang kecil (hati yang sempit) sehingga tidak bisa menampung banyak ilmu.
Dan Nabi ﷺ juga menyebutkan dalam hadits riwayat Al-Bukhari:
مَثَلُ ما بَعَثَنِي اللَّهُ به مِنَ الهُدَى والعِلْمِ، كَمَثَلِ الغَيْثِ الكَثِيرِ أصابَ أرْضًا
“Perumpamaan ilmu dan petunjuk yang Allāh berikan kepadaku sebagaimana hujan deras yang turun di muka bumi.
Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjelaskan dilanjutan ayat: