Bagi mereka kehinaan dan kerendahan.
Di dalam syariat kita, terdapat ayat dan hadits yang menjelaskan tentang ancaman keras terhadap perdukunan.
Di dalam syariat, dukun dikenal dengan dua jenis. Ada yang namanya ‘arraf, yaitu mereka yang mengaku mengetahui sesuatu yang gaib yang telah terjadi, namun tidak diketahui orang.
Misalnya ketika ditanyakan kepada mereka siapa yang mencuri barang ini, maka mereka akan menjawab fulan yang mencurinya.
Dan ada pula yang namanya kahin yaitu mereka yang mengaku mengetahui apa yang akan terjadi di hari esok.
Kahin adalah orang-orang yang memiliki jiwa yang jahat. Mereka mengabdikan diri, bertanya, dan meminta pendapat para jin. Ketika menghadapi suatu persoalan, maka mereka meminta petuah para jin. Dan jin pun memberikan masukan kepada para kahin ini.
Sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, sangat banyak terdapat dukun.
Di antara mereka ada yang mengaku bahwa mereka adalah pengikut jin dan jin itu memberi kabar kepada mereka.
Di antara mereka ada yang mengaku mengetahui perkara-perkara yang telah terjadi di masa yang lalu, dan juga tahu penyebab-penyebab terjadinya. Mereka inilah yang disebut ‘arraf.