Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Singkat 27 Januari 2023, Tema: Harta Sebagai Kendaraan Menuju Ridho Allah

- 24 Januari 2023, 20:30 WIB
Ilustrasi teks khutbah Jumat singkat tentang harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah edisi Jumat 27 Januari 2023.
Ilustrasi teks khutbah Jumat singkat tentang harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah edisi Jumat 27 Januari 2023. /Pixabay Tumisu

SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak teks khutbah Jumat singkat dan terbaru yang membahas tentang harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah, mudah dipahami edisi Jumat 27 Januari 2023.

Tema ini dapat menjadi referensi bagi Khotib yang bertugas pada sholat Jumat hari ini 27 Januari 2023.

Allah telah menjadikan bumi sebagai lautan rahmat bagi manusia. Manusia diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari rezeki yang baik dan halal agar mendapatkan harta yang berkah.

Baca Juga: Referensi Materi Khutbah Jumat Edisi 27 Januari 2023 dengan Tema Meneladani Kesabaran Nabi Ayyub

Berbagai ibadah untuk meraih keberkahan dapat dilakukan dengan membagikan harta kepada orang yang membutuhkan.

Seperti sedekah, zakat, infaq, dan lainnya merupakan sarana yang menjadikan harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah.

Inilah teks khutbah Jumat dengan tema harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah, singkat dan terbaru 27 Januari 2023, dikutip Seputarlampung.com dari suaramuhammadiyah.id:

Materi khutbah Jumat 27 Januari 2023

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن .فَياَعِبَادَ اللهِ أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan air dari langit, yang dengan air itu maka hiduplah bumi setelah matinya. Tumbuhan dapat menyerap nutrisi yang terkandung dalam tanah, hewan mengambil minum dari sungai, danau, dan setiap genangan yang sejuk nan segar.

Mengawali khutbah Jumat ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala kenikmatan yang tercurah kepada kita, seraya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada-Nya. Teriring sholawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Allah telah menjadikan bumi dengan segala yang terhampar dan terkandung di dalamnya semata untuk manusia. Alangkah besar ketetapan Allah untuk manusia itu. Lautan Rahmat yang tidak ada ujungnya.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat, 27 Januari 2023 dengan Tema Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Cahaya yang hangat, air yang hidup, pohon yang teduh, batu yang membangun, ikan di lautan, hewan ternak, pasir di sungai, hingga mineral dan minyak yang terkandung di dalam perut bumi sejak berjuta tahun lampau. Keseluruhannya Allah sediakan tak lain hanya untuk manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah Ayat 29:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا

Artinya: Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu (QS. Al-Baqarah 2 : 29)

Manusia diperintah untuk bertebaran di muka bumi mencari karunia Allah. Menjemput rizki yang telah Allah siapkan. Kemudian dari sebagian rizki itu diperintahkan juga untuk di infakkan, dikeluarkan zakatnya sehingga menyucikan bagi sisa harta lainnya. Kepada ibu bapak, kerabat, anak yatim, orang miskin harta dikeluarkan.

Dengan infak dan zakat maka kedudukan harta bagi seorang muslim tidak sama dengan faham materialis. Yakni menjadikan harta sebagai tujuan hidup dan Tuhannya. Namun tetap menghargai nilai harta benda dan peranannya dalam kehidupan manusia. Tidak salah mengumpulkan harta, emas, perak, berapapun banyaknya, selama ia diperoleh dengan jalan yang halal dan dimanfaatkan pada yang halal pula.

Dalam hal warisan, kita pun telah diseru agar merasa cemas apabila meninggalkan keturunan dalam keadaan lemah, yakni khawatir akan kesejahteraannya. Sebagaimana Sa’ad bin abu Waqqash dalam sakitnya Rasulullah larang untuk mewasiatkan seluruh, lalu sebagian hartanya untuk kepentingan umum. Padahal hartanya banyak. Hingga sepertiga saja Rasulullah ijinkan. Yang demikian itu adalah untuk menjaga agar anak yang ditinggalkannya menjadi seorang yatim tidak terlantar, melarat, dan menengadahkan tangannya meminta-minta.

Berbagai kesempatan ibadah dapat terbuka bagi seseorang. Harta yang telah ia tabung digunakan agar dapat memberi takjil pada orang-orang yang berbuka di masjid. Sebab Ramadhan menjadi waktu umat islam berlomba dalam kebaikan. Dibelanjakan sebagiannya untuk pakaian yang indah dan baru, sehingga dapat melaksanakan shalat dengannya. Dibuat masakan yang lezat-lezat, sehingga ia dapat menjamu kepada siapa saja yang berkunjung ke rumah.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru dan Singkat Edisi 27 Januari 2023, Tema: 4 Keutamaan dari Takwa Kepada Allah

Bertahun-tahun orang tua menabung, agar mendapat kesempatan mendaftar dan berangkat haji ke tanah suci. Atau tabungan itu ia berikan untuk memenuhi keperluan pendidikan tinggi putra-putrinya dalam menuntut ilmu. Dicarinya karunia Allah itu ke mana saja, dengan harapan dapat lebih mendekatkan kepada ketakwaan kepada Allah.

Namun ada pula pemilik yang tenggelam oleh hartanya. Yakni saat harta telah ia jadikan sebagai Tuhannya. Terlebih lagi menjadikan dirinya sebagai Tuhan karena luasnya harta dan kuasa yang ia miliki. Demikianlah fir’aun, dimana kemewahannya sekaligus juga adalah kelemahannya. Allah berfirman dalam QS. Yunus ayat 88, yang artinya:

“ Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Firaun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” QS. Yunus 10: 88.

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Pilihan Edisi 27 Januari 2023 dengan Tema Ghibah Mengurangi Pahala

Perluasan dari harta adalah kekuasaan, kedudukan, dan harta benda yang tidak terbatas. Diantaranya ada yang menjadikan harta itu sumber pahala, lainnya menjadi mabuk oleh karunia Allah yang berlimpah itu. Sebagaimana Fir’aun yang tenggelam dalam kemewahan hingga tidak lagi dapat mengendalikan diri dan berbuat semena-mena.

Kekuasaan dan kemewahan yang ia miliki telah membuatnya lupa pada daratan. Sehingga tidak lagi dapat mendengar ucapan yang benar. Sebab mereka yang berkata jujur dianggapnya ancaman, dipenjara mulutnya, dimusuhi, dan diasingkan. Tidak ada orang jujur di sekelilingnya, kecuali para penjilat, pengambil muka, dan pemuja yang menjadikan ia jauh lebih tenggelam.

Bukan hanya semena-mena, akan tetapi ia gunakan harta dan kekuasaan itu untuk menyesatkan, dan mencelakakan manusia. Digunakannya harta itu untuk berbuat kezaliman. Menindas, memperbudak, membunuh, dan melarang beribadah kepada Allah sebagaimana yang diseru oleh Nabi Musa.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Januari 2023 Terbaru dan Singkat dengan Tema: Kesombongan Membawa Penderitaan

Kesempatan yang luas dan tak terbatas untuk meraih keberkahan lewat harta dan kekuasaan telah dikalahkan oleh jurang kemewahan dan kezaliman yang tidak berujung. Demikianlah kita telah diberikan sebaik-baik contoh dalam menggunakan harta. Ketentuan Syariat, yakni jalan yang ditempuh Nabi dan para sahabat, yang menjadikan harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah, dan jalannya Fir’aun, yang membuat anugrah berbalik menjadi musibah.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khutbah Jumat Kedua

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

اْلحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِميْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ والْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَيَاقَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ عِلْمًا نَفِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Demikian teks khutbah Jumat singkat dan terbaru dengan tema harta sebagai kendaraan menuju ridho Allah edisi Jumat 27 Januari 2023.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah