Sudah patut bagi kita, manusia yang penuh dengan khilaf dan dosa mencontoh perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah. Meski sudah dijamin ampunan dan surga tetap memohon ampunan dan taubat kepada Allah.
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang berbahagia…
Para ulama sepakat bahwa hukum bertaubat adalah wajib. Hal didasarkan pada firman yang terdapat di dalam Al-Qur’an :
….وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .
Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung (Qs. An -Nur :31).
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ….
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (Qs. At-Tahrim : 8).
Diwajibkan manusia untuk selalu memohon ampunan dan taubat disebabkan karena dua hal.
Pertama, supaya bisa menghasilkan taufik (untuk) ibadah. Sebab, dosa itu bisa menghalangi untuk mengerjakan ibadah dan mengakibatkan hilangnya tauhid. Belenggu dosa dapat merintangi dari kegesitan berkhidmat kepada Allah dari kemudahan mengerjakan kebaikan dan dari giat dalam ibadah.
Kedua, supaya ibadah dapat diterima Allah. Sebab, kedudukan taubat merupakan pokok dan dasar diterimanya ibadah. Kedudukan ibadah seolah-olah merupakan tambahan. Seperti seorang pemberi utang yang tidak akan mau menerima tambahan jika pokoknya tidak dipenuhi.