Teks Khutbah Jumat Terbaru 23 Desember 2022, Tema: Jalan Setan Merusak Hati, Singkat dan Mudah Dipahami

- 22 Desember 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat terbaru hari ini 23 Desember 2022, tema jalan setan merusak hati.
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat terbaru hari ini 23 Desember 2022, tema jalan setan merusak hati. /Mohamed_hassan/ Pixabay

Hati adalah perkara yang tersembunyi. Tak ada orang yang dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya, apa yang sedang ia lakukan ataupun ia pikirkan, kecuali hanya Allah dan si pemilik hati itu sendiri. Di dalam hati, orang boleh saja melakukan keburukan, sedang wajah menampakkan kebaikan. Boleh pula orang melihat keburukan pada penampilan seseorang, namun ternyata hatinya dipenuhi dengan kebaikan.

Hati, ia bagai raja bagi seluruh tubuhnya. Pengendali bagi tangan, kaki, mata, lidah dan seluruh raganya. Bila raja itu baik, maka selamatlah seluruh tubuhnya, bila raja itu sakit, tersesatlah seluruh yang ada di bawah perintahnya.

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ

“Ketahuilah, bahwa didalam jasad manusia terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh jasadnya, dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu ialah hati” HR. Bukhori: (52), Muslim: (1599)

Baca Juga: Info Terkini Cuaca Wilayah Jabodetabek 21-26 Desember 2022: Bogor Dilanda Hujan Intensitas Sedang

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Setan dapat masuk ke dalam hati seorang manusia, membisikkan keburukan, membangkitkan amarah dan syahwat. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita mengetahui jalan mana yang digunakan oleh setan hingga dapat masuk kedalam hati, agar kemudian setiap pribadi bisa membentengi diri dan menutup jalan-jalan setan tersebut.

Jalan-jalan masuknya bisikan setan ke dalam hati ialah bermula dari sifat dan prilaku manusia buruk. Di antaranya:

Yang pertama, melalui amarah dan syahwat. Keduanya merupakan bencana bagi akal. Tertutup akal pikiran yang jernih dan gemilang, tak lagi seorang peduli akan kebenaran, tak peduli lagi seorang melakukan kerusakan. Ditunggangilah ia oleh setan, mengikuti keinginan amarah dan syahwatnya.

Kedua, dari sifat iri dan tamak. Buta mata, tuli telinga sebab dirinya dipenuhi kebencian, kegelisahan dan haus akan keduniaan. Tak lagi Nampak padanya jalan yang terang benderang, sebab di matanya penuh dengan kehausan akan keduniaan. Dari itu, setan menuntunnya pada kemaksiatan.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah