Baca Juga: Materi Khutbah Jumat, 23 Desember 2022 Menyentuh, Bertajuk Lima Ciri Manusia yang Dicintai Allah
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ
“Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al-Albani).
Dalam ayat disebutkan perintah untuk bershalawat,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Imam Al-Bukhari rahimahullah menyatakan bahwa Abul ‘Aliyah berkata, shalawat dari Allah untuk nabi maksudnya adalah sanjungan Allah di sisi malaikat. Shalawat dari malaikat untuk Nabi maksudnya adalah doa.
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan maksud ayat,
أَنَّ الله َسُبْحَانَهُ أَخْبَرَ عِبَادَهُ بِمَنْزِلَةِ عَبْدِهِ وَنَبِيِّهِ عِنْدَهُ فِي المَلَأِ الأَعْلَى، بِأَنَّهُ يُثْنِي عَلَيْهِ عِنْدَ المَلاَئِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، وَأَنَّ المَلاَئِكَةَ تُصَلِّي عَلَيْهِ. ثُمَّ أَمَرَ تَعَالَى أَهْلَ العَالَمِ السُّفْلِي بِالصَّلاَةِ وَالتَّسْلِيْمِ عَلَيْهِ، لِيَجْتَمِعَ الثَّنَاءُ عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ العَالَمِيْنَ العُلْوِي وَالسُّفْلِي جَمِيْعًا.