Kerugian Bagi Manusia
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita untuk kebaikan kita. Tidak ada untungnya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala kalau kita ke surga. Sebagaimana tidak ada ruginya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala kalau kita ke neraka. Wal ‘iyadzubillah.
Akan tetapi keuntungan ke surga adalah milik penduduk surga, milik manusia-manusia yang akan menghuni surga. Dan kerugian adalah milik manusia-manusia penghuni neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menakdirkan kita sebagai penghuni neraka itu. Karena jika iya, maka kerugian adalah milik kita sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
“Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Az-Zumar[39]: 15)
Inilah kerugian hakiki. Bukan kerugian di dunia melainkan kerugian yang berada di neraka. Yang gambaran adzabnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kabarkan dalam hadits qudsi;
مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Tidak pernah terlihat oleh mata manusia, tak pernah terdengar oleh telinga mana pun, dan tidak pernah bisa dibayangkan oleh hati.” (HR. Bukhari, Muslim, dan yang lainnya)