Khutbah Jumat Hari Ini 2 Desember 2022 Edisi Spesial, Tema: Bersyukur Atas Nikmat Allah di Penghujung Tahun

- 2 Desember 2022, 07:45 WIB
Materi khutbah Jumat dengan tema Bersyukur Atas Nikmat Allah di Penghujung Tahun/ Lisa Fotios / Pexels
Materi khutbah Jumat dengan tema Bersyukur Atas Nikmat Allah di Penghujung Tahun/ Lisa Fotios / Pexels /

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut ini adalah Khutbah Jumat 2 Desember 2022 terbaru dan singkat, serta dapat dipahami oleh jamaah sholat Jumat pada Minggu pertama ini.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 2 Desember 2022.

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunnatullah dalam kehidupan.

Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa juga dengan perkara yang menyenangkannya.

Baca Juga: BARU! 13 SMP Negeri Terbaik di Kendari, Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara sebagai Acuan Siswa Daftar PPDB 2023

Seperti diketahui, penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh anggota tubuhmu.

Dengan adanya penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan seseorang.

Nikmat sehat menjadi nikmat Allah yang terbesar setelah nikmat keselamatan (Islam).

Selama ini, sadarkah kita bahwa setiap hari Allah SWT menyuguhkan nikmat sehat kepada kita dengan memberikan oksigen secara gratis.

Baca Juga: RESMI CAIR KJP Plus Tahap 2 Periode Desember 2022 ke Rekening Siswa, Ini Besaran Dana dan Syarat Penerimanya

Di saat kita sakit, barulah ingat betapa mahalnya nikmat sehat. Namun, dikala sehat kita selalu melupakan waktu luang untuk bersyukur.

Tema Khutbah Jumat kali ini, akan mengulas bagaimana cara meningkatkan rasa syukur atas nikmat Allah, salah satunya nikmat sehat.

Seperti materi Khutbah Jumat sebelumnya, tema Minggu ini dikemas secara ringkas, terbaru dan singkat, sehingga bisa dipahami oleh jamaah Sholat Jumat.

Untuk lebih lanjut, berikut khutbah Jumat bertema, ‘Bersyukur Atas Nikmat Allah di Penghujung Tahun’ disampaikan oleh Farhan Aji Dharma, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman suaramuhammadiyah.id.

Khutbah Jumat

إنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ

وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahi kita kenikmatan yang berlimpah ruah. Sungguh, karunia nikmat yang Allah Swt. berikan benar-benar tak dapat kita hitung satu demi satu.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl [16]: 18)

Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan pada Baginda Nabi Muhammad saw. Suri teladan utama yang abadi sampai akhir zaman.

Baca Juga: Contoh Soal Pilihan Ganda PAS PKN Kelas 1 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Belajar Beserta Kunci Jawaban

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Tidak ada maksud lain bagi Allah SwT menciptakan manusia selain hanya untuk beribadah kepada-Nya. Segala perbuatan yang kita lakukan dalam kehidupan kita, baik bernilai besar atau kecil, tertutup atau terbuka, di dunia nyata bahkan dunia maya, seluruhnya mengandung dimensi ibadah (pengabdian dan persembahan) kepada Allah Swt.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)

Persembahan amal kita pada Allah SwT terutama ditentukan oleh 3 (tiga) kunci. Pertama yakni niat kita dalam berbuat. Kunci kedua adalah bagaimana perbuatan atau amal tersebut dilakukan. Dan terakhir adalah seperti apa dampak yang ditimbulkan setelah amal atau perbuatan tersebut kita lakukan. Ketiga kunci tersebut apabila diterapkan dalam amal perbuatan kita sepanjang hidup, insyaAllah, segala amal kita akan diterima oleh Allah SwT.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Tantangan kehidupan kita hari ini semakin berkembang. Sebab utamanya adalah faktor semakin terbukanya ruang sosial kita dengan orang lain. Kehadiran media sosial membuka ruang itu seluas-luasnya. Seolah-olah tanpa sekat dan batas. Hal ini tentu sedikit banyak berpengaruh pada kualitas amal kesalehan kita. Kesungguhan dan keikhlasan kita dalam beramal saleh terus diuji. Sehingga kita dituntut untuk terus memastikan bahwa amal saleh kita utuh, semata-mata kita persembahkan pada Allah SwT. Allah SwT berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayinah [98]: 4)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Hal-hal yang dapat mengganggu kualitas amal saleh kita di antaranya adalah sikap riya’, ujub, dan sum’ah. Ketiga sikap ini memiliki kecenderungan yang sama. Yakni kecenderungan untuk selalu menampilkan segala perbuatan baik agar mendapat perhatian dan pujian dari orang lain. Sikap ini sekalipun jangan sampai mengotori perbuatan kita. Sebab celakanya, selain amal saleh kita berpeluang batal, bisa jadi kita lantas terjerumus dalam jurang kesyirikan, na’udzubillah.

Allah SwT menyampaikan dengan tegas melalui sebuah hadis qudsi berikut:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Aku adalah yang paling tidak butuh sekutu, barangsiapa yang mengamalkan suatu perbuatan, yang di dalamnya dia menyekutukan-Ku dengan selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR. Muslim dan Abu Hurairah)

Baca Juga: Contoh Soal Pilihan Ganda PAS PKN Kelas 1 SD Semester Ganjil Kurikulum Merdeka Belajar Beserta Kunci Jawaban

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

Apalagi di dalam kita beraktivitas dan unjuk diri di media sosial, kita mesti harus selalu mengedepankan kehati-hatian. Kita mungkin sering tanpa sadar menampilkan diri sebagai seseorang yang saleh, baik dalam berpenampilan maupun dalam aktivitas sehari-hari hanya demi memungut pengakuan, perhatian, dan pujian dari orang lain. Tentu, kita juga tak bisa memungkiri bahwa di antara kita ada yang sengaja menampilkan kebaikan-kebaikan demi mengajak orang lain untuk melakukan amal kebaikan yang sama. Namun alangkah baiknya, hal-hal tersebut kita simpan baik-baik tanpa perlu diketahui orang lain.

Maka, untuk menghindari batalnya amal kita, marilah kita mantapkan hati untuk mengesampingkan penilaian bahkan pujian dari manusia dan sepenuhnya kita persembahkan amal kita hanya untuk Allah SwT. Sebab perhatian Allah SwT amat jauh lebih baik dan mulia dibandingkan perhatian manusia pada kita. Semoga kita mampu istiqomah. Aamiin.

Terakhir, Nabi saw. dalam sebuah hadis bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُبْحَةُ الْحَدِيثِ، قَالُوا : وَمَا سُبْحَةُ الْحَدِيثِ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ الرَّجُلُ يُسَبِّحُ وَالَّناُس يَتَكَلَّمُون

“Amal yang dicintai Allah adalah subhatul hadits. Bertanyalah sahabat, “Apa itu subhatul hadits, ya Rasulallah?” Rasulullah menjawab, “Seseorang yang bertasbih di tengah orang-orang yang sedang mengobrol.”

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ

Khutbah kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x