مَا يَزَالُ البَلاَءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Seorang mukmin dan mukminah akan terus ditimpa musibah pada dirinya, anaknya, dan hartanya sampai ia bertemu Allah dalam keadaan hampa dosa.
Setiap manusia di dunia ini pasti ditimpa musibah. Supaya ia mengerti bahwa ketetapan Allah itu pasti. Dan sikap mereka dalam menyingkapinya juga bermacam-macam.
Pertama, tingkat lemah seseorang tidak bisa menerima musibah yang dialami, serta diiringi rasa kesal dan tidak terima atas musibah itu.
Kedua, tingkat sabar ia tidak senang musibah itu tapi ia tetap dapat menahan agar tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah saat tertimpa musibah.