Materi Khutbah Jumat 23 September 2022 Edisi Pilihan, Tema: Kenapa Dunia dan Akhirat Harus Seimbang?

- 18 September 2022, 13:40 WIB
Materi Khutbah Jumat terbaru.
Materi Khutbah Jumat terbaru. // jpeter2/ Pixabay

Dari ‘Aisyah radliyallahu anha., Rasulullah saw. bersabda,

خُذُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَوَاللَّهِ لَا يَسْأَمُ اللَّهُ حَتَّى تَسْأَمُوا

Artinya, “Hendaklah kalian beramal sesuai dengan kemampuan kalian, karena demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang bosan” (HR. Bukhari & Muslim).

Kedua, berjuang untuk membiayai kehidupannya di dunia (mu’natun li ma’āsyin), yakni dengan bekerja. Allah membenci hamba yang malas beraktivitas. Dalam banyak ayat al-Quran, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka mencari rizki dan karunia-Nya. Pekerjaan yang baik adalah yang diniatkan dan diorientasikan untuk meraih keridhaan Allah swt.

Ketiga, mencari kesenangan dengan cara yang halal (thalabu ladzdzatin bi halalin). Islam tidak pernah membatasi umatnya untuk mencari kesenangan di dunia, selama kesenangan itu tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan Allah swt. Kesenangan itu bisa dicari di keluarga, hewan peliharaan, olahraga, dan sebagainya. Jangan sampai terbesit anggapan di pikiran kita bahwa Islam adalah agama yang memutus mata rantai kebahagian dan kesenangan umatnya.

Baca Juga: CEK bsu.kemnaker.go.id, Pantau Info Penerima BSU yang Lolos Verifikasi dan Validasi, Cair di Bank Himbara

Hadirin Sidang Jumat yang Berbahagia!

Perlu khatib ingatkan kembali bahwa taqwa semampunya bukan berarti kita menyepelekan amal ibadah dan sesuka hati melanggar larangan-larangan-Nya. Takwa semampunya adalah taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; mengingat-Nya dan tidak melupakan-Nya. Takwa semampunya itu kita mencintai iman dan membenci kekufuran; bersyukur ketika diberi kenikmatan dan sabar ketika diberi cobaan.

Allah telah memberikan berbagai macam jalan ketaatan, seperti salat, puasa, dzikir, menyenangkan keluarga, berbuat baik kepada tetangga, dan sebagainya. Semua itu merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Sebab Dia tahu, manusia adalah makhluk yang mudah bosan dengan satu bentuk ketaatan.

Jangan sampai karena terlalu semangat dalam beribadah kita malah menyakiti diri sendiri dan melalaikan hak sesama manusia yang perlu dipenuhi. Sebaliknya, jangan sampai pula kita tergerak untuk beramal dan beribadah hanya karena takut pada siksa-Nya. Na’udzubillah!

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah