Khutbah Jumat 22 Juli 2022 Edisi Bulan Muharram 1444 H, Tema: Sikap Umat Muslim Sambut Tahun Baru Islam

- 21 Juli 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat.
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat. /Pixabay/Alena Darmel

Baca Juga: Link Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri Universitas Negeri Medan (UNIMED), 23 Juli 2022, Adakah Namamu?

Pada kesempatan kali ini, terdapat materi khutbah jumat yang membahas tema tentang bagaimana sikap seorang muslim memaknai 1 Muharram 1444 H?

Untuk lebih lanjut, berikut khutbah Jumat bertema ’Sikap Umat Muslim Sambut Tahun Baru Islam’, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman suaramuhammadiyah.id yang disampaikan oleh Drs.Djumroni,M.Pd, Anggota LPCR PWM DIY.

Khutbah Pertama

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia

Marilah kita bersyukur kehadirat Allah SwT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada hari Jum’at ini kita dapat melaksanakan ibadah Jum’at di Masjid ini dalam keadaan sehat. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya termasuk kita semua.

Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia

Kehidupan di dunia yang tidak lama membuat kita sadar bahwa tidak ada pilihan lain selain berbuat baik kepada sesama. Kita sebagai manusia akan berusaha untuk tidak menghina, merendahkan martabat orang lain. Sebaliknya terhadap orang lain kita ingin dihormati dan dihargai. Agar diri dihormati maka harus memiliki akhlak yang mulia diantaranya:

Baca Juga: Apa Manfaat Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan? Ini Proses dan 4 Cara Penyerbukan pada Bunga

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah