SEPUTARLAMPUNG.COM – Antara qurban dan aqiqah, manakah yang harus lebih dulu dilakukan? Simak penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat dan Buya Yahya berikut ini.
Menjelang Idul Adha, banyak yang bertanya mengenai qurban dan aqiqah. Terutama mereka yang belum aqiqah tapi sangat ingin berqurban di bulan Dzulhijjah.
Terkait hal ini, ada yang beranggapan bahwa qurban itu seumur hidup sekali. Karena bukan hal yang wajib.
Sementara, aqiqah ibadah seumur hidup sekali dan dianggap sesuatu yang wajib dilaksanakan. Padahal baik qurban maupun aqiqah, keduanya sama-sama ibadah sunnah.
Dilansir Seputarlampung.com dari video di kanal YouTube Ustadz Adi Hidayat Official berjudul “Berqurban atau Aqiqah Dulu?” yang diunggah pada 26 Juli 2020, begini penjelasannya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, dalam syariat, ada ibadah yag bisa disatukan, yakni jika jenisnya sama dan bukan merupakan ibadah pokok.
Qurban dan aqiqah jenisnya sama, yakni menyembelih hewan. Namun, ternyata keduanya menjadi pokok dan terpisah, serta batas waktu.
Dengan adanya ketidaksamaan tersebut, maka ulama malikiyah dan syafi’iah cenderung untuk memisahkan keduanya.