Lebih Utama Mana antara Kurban atau Sedekah? Ini Kata Buya Yahya dan Makna di Balik Penyembelihan Hewan Kurban

- 21 Juni 2022, 22:12 WIB
Ilustrasi - Mana yang lebih utama antara kurban dengan sedekah? Ini kata Buya Yahya.
Ilustrasi - Mana yang lebih utama antara kurban dengan sedekah? Ini kata Buya Yahya. /Uschi Dugulin/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Hari Raya Idul Adha sebentar lagi, di mana di dalamnya ada ibadah sunnah berkurban. Mana yang lebih utama antara kurban dengan sedekah? Ini kata Buya Yahya beserta makna penting di balik penyembelihan hewan kurban.

Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah sunnah istimewa yang dilakukan setiap tahun pada bulan Dzulhijjah. Namun, tak jarang masih ada umat muslim yang mempertanyakan manakah yang lebih utama antara kurban dengan sedekah kepada orang lain?

Melansir penjelasan dari Buya Yahya yang diunggah melalui video di kanal Youtube Al Bahjah TV pada10 Juni 2022, begini ulasan tentang ibadah kurban dan sedekah.

Baca Juga: iPhone 13 Pro Max Sekarang Harganya Berapa? Miliki Fitur Canggih, Cek Spesifikasi dan Harga Terbaru di Sini

"Kurban itu seperti ibadah lainnya, seperti puasa arafah dan puasa senin kamis. Disunahkan oleh Allah, disunnahkan oleh baginda Nabi atas orang per orang,” kata Buya Yahya.

"Seperti halnya puasa arafah sunah atas diriku, lalu setiap tahun saat datangnya bulan haji. Maka saya disunahkan puasa arafah," lanjutnya.

"Saat datangnya bulan haji, saya juga disunahkan menyembeli hewan kurban," ujar Buya Yahya lagi.

Dalam hal ini, Buya yahya menghimbau kepada setiap umat muslim supaya mendahulukan ibadah qurban untuk beribadah bagi dirinya sendiri.

Jika ingin menyedekahkan uang atau dana yang akan digunakan untuk berkurban pada orang lain yang ingin berkurban namun tak mampu, itu sah-sah saja. Namun utamakan kurban untuk diri sendiri.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 24 Juni 2022 Terbaru, Tema: Bulan Dzulhijjah Momen Tepat untuk Meningkatkan Iman-Takwa

Jika kita sedekah hewan kurban kepada orang lain, maka orang yang bersedekah memperoleh pahala kurban dan pahala sedekah juga.

Jadi, anggapan masyarakat bahwa kurban itu hanya satu kali seumur hidup adalah salah.

Bagi yang memang belum mampu, maka niatkan dan usahalah untuk bisa berkurban dengan menabung.

Dikutip dari nagji.id, shalat itu adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya diterima, maka ibadah yang lain pun diterima, karenanya digandengkannya ibadah qurban dengan shalat dalam beberapa ayat Al-Quran,

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ

“Dirikanlah shalat karena Allah dan berkurbanlah, sembelihlah sembilahanmu karena Allah.” (QS. Al-Kausar[108]: 2)

قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

“Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihan qurbanku di jalan Allah, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata tidak ada sekutu bagiNya.” (QS. Al-An’am: 162)

Dengan digandengkannya dua ibadah besar ini menunjukkan berqurban (menyembelih sembelihan di jalan Allah untuk Allah) adalah ibadah yang mengandung pengorbanan besar, mengandung upaya manusia untuk mewujudkan kecintaan yang sejati karena Allah SWT.

Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَنْ يَّنَا لَ اللّٰهَ لُحُـوْمُهَا وَلَا دِمَآ ؤُهَا وَلٰـكِنْ يَّنَا لُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ

“Tidak akan sampai kepada Allah, darah maupun daging-daging sembelihan yang kamu sembelih, tidak akan sampai kepada Allah karena Allah tidak butuh makanan, tidak butuh pemberian dari manusia, tapi yang akan sampai kepada Allah adalah ketakwaan dari hatimu.” (QS. Al-Hajj: 37)

Baca Juga: PKH Juli 2022 akan Cair ke Siswa SD SMP SMA-SMK hingga Rp2 Juta, Ini Jadwal Penyaluran BLT Anak Sekolah

Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita berqurban bukan untuk menghabiskan harta kita, dengan menyembelih sembelihan kemudian dibagi-bagikan kepada orang miskin, termasuk kita makan untuk diri kita sendiri.

Tapi makna berqurban adalah mengorbankan apa yang paling berharga menurut kita dari urusan dunia dalam rangka mendahulukan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Makna berqurban adalah berjuang menundukkan hawa nafsu di jalan Allah untuk membuktikan keikhlasan kita, kesungguhan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى

“Adapun orang-orang yang takut dengan kebesaran Allah dan menundukkan hawa nafsunya dari memperturutkan keinginannya, maka sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan surga sebagai tempat kembalinya.” (QS. An-Nazi’at: 40-41)

Demikian penjelasan Buya Yahya tentang ibadah kurban dan sedekah beserta makna di balik penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha.***

 

Editor: Ririn Handayani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah