وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (Qs Al-Isra’ : 36)
Menurut M Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbah, Allah memerintahkan kepada manusia agar melakukan suatu yang telah Allah perintahkan dan hindari yang tidak sejalan dengan perintahnya dan jangan ikuti apa-apa yang tiada bagimu pengetahuan tentangnya, jangan berucap apa yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku tahu apa yang engkau tidak tahu dan jangan mengaku mendengar apa yang engkau tidak dengar. Hal ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan manusia agar melakukan suatu amalan harus berdasarkan ilmu yang di dapat melalui penglihatan, pendengaran serta hati. suatau amalan tidak bisa dilakukan tanpa jika tidak ada ilmunya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Pada akhir-akhir ini sering kita lihat bagaiamana banyak orang yang tanpa memilki ilmu namun menanggapi berbagai persoalan yang bukan bidangnya, sehingga bukan memberikan kemaslahatan namun menyebabkan kerancauan dan kekacauan. Fenomena tersebut menujukkan betapa pentingnya seseorang beramal dan berbuat harus memiliki ilmu. Lalu bagaimana jika manusia beramal tanpa ada ilmu, hasilnya adalah kerusakan dan ketertolakan amalan tersebut sebagaimana dalam hadits disebutkan
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718)
Menurut hadits tersebut sengat jelas bahwa semua amalan yang dilakukan tanpa berdasar ilmu maka akan tertolak, dan menjadi kesai-siaan yang tak berujung. Dalam sebuah syair juga disebutkan
وَكُلُّ مَنْ بِغَيْرِ عِلْمٍ يَعْمَلُ أَعْمَالُهُ مَرْدُوْدَةٌ لاَ تُقْبَلُ