“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” [Quran Al-Baqarah: 21].
Demikian juga dengan firman-Nya,
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” [Quran Al-Hajj: 37].
Dan firman-Nya,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [Quran Al-Baqarah: 183].
Baca Juga: Manga Tokyo Revengers Chapter 249: Kantou vs Toman Masih Berlanjut, Ini Spoiler dan Jadwal Rilisnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak butuh seseorang itu menahan lapar dan haus. Tujuan disyariatkan puasa itu bukan agar supaya orang tidak makan dan tidak minum. Tapi tujuannya adalah agar supaya orang merealisasikan ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Agar supaya seseorang terlatih untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ