Sudah Tahu Cara Mandi Wajib yang Sah? Ini Bacaan Niat Mandi Junub dan Tata Cara bagi Laki-Laki dan Perempuan

- 18 Desember 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi Mandi Wajib
Ilustrasi Mandi Wajib /Pixabay



SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut bacaan niat, tata cara mandi wajib atau Junub bagi laki-laki dan perempuan yang sah. Simak informasi selengkapnya di sini.

Persoalan mandi wajib atau janabah sangat penting untuk diketahui oleh laki-laki atau perempuan, karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah.

Orang yang dalam keadaan junub dilarang, antara lain melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, melafalkan ayat Al-Qur'an, menyentuh mushaf, dan lain-lain.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ferry Irawan, Calon Suami Venna Melinda Ibunda dari Verrel Bramasta dan Athalla Naufal

Mandi wajib atau janabah diperuntukkan bagi perempuan atau laki-laki yang dalam keadaan junub.

Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran.

Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan mani.

Mandi wajib atau mandi junub, lebih dikenal dengan sebutan mandi besar yaitu mandi untuk menghilangkan hadats besar, baik karena junub maupun karena haid.

Berikut ini adalah doa mandi wajib sekaligus niat dan tata caranya.

Baca Juga: Lirik Lagu Kinari Versi Lovinka Alexander Kolaborasi Bunga Citra Lestari x Dee Lestari Sudah Rilis

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa: 43 yang menyuruh Muslim untuk mandi wajib jika dalam keadaan junub.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِى سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi."

lafal niat tersebut adalah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Perbedaannya adalah bahwa yang sempurna itu adalah cara mandi junubnya Nabi Muhammad saw, adapun caranya adalah (pertama): diawali dengan niat untuk mandi junub, artinya bahwa harus dimulai dengan niat, sebagaiman dikutip Seputarlampung.com dari laman pm.unida.gontor.ac.id.

Sebagaimana Sabda Rasulullah saw:

إنما الأعمال بالنيات

“Sesungguhnya Amalan itu, wajib dengan niatnya” (HR. Bukhari)

Yang (Kedua) adalah mencuci kemaluan. Perlu diingat bahwa, apabila kita berbicara tentang mandi junub, maka di dalamnya terdapat langkah mencuci kotoran pada kemaluan. (Ketiga) Setelah mencuci kotoran pada kemaluan adalah mencuci tangan sampai bersih, yaitu tangan yang digunakan untuk membersihkan kemaluannya tadi, sehingga harus dicuci sampai bersih. (Keempat) membaca bismillah, perlu diketahui bahwa bacaan bismillah ini diperuntukkan untuk berwudhu, bukan untuk mandi junub, adapun hukum membaca bismillah sebelum wudhu hukumnya adalah wajib ketika ingat. Adapun membaca bismillah sebelum mandi junub adalah Mustahab (Sunnah).

Baca Juga: Peristiwa Perubahan Energi di Rumah dan Sekolah, Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD/MI Halaman 57, 61, dan 62

(Kelima) yaitu berwudhu. Adapun cara wudhunya bisa dipilih, boleh langsung wudhu dengan sempurna dan boleh juga dengan mengakhiri basuhan kaki, sampai setelah mandi selesai dan sudah berpindah dari tempat (berdirinya) yang lain, barulah ia membasuh kedua kakinya. Dalam hal ini, sebagian ulama mengatakan bahwa pilihan ini tergantung kondisi kamar mandinya, apabila air bekas mandi tergenang atau kamar mandinya beralaskan tanah dan lainnya, maka basuhan kaki diakhirkan, sampai dia pindah ke tempat yang lain, adapun selain itu atau tidak ada hal-hal yang dikhawatirkan dapat mengotori kaki, maka basuhan kaki tidak perlu diakhirkan ketika berwudhu. Akan tetapi, selama mengakhirkan basuhan kaki pernah dilakukan oleh Nabi saw, dan kemudian terdapat seseorang melakukan hal itu dengan tujuan untuk taqarrub, maka hal tersebut merupakan hal yang baik.

(Keenam) Menyiram kepala dengan sebanyak 3 kali dengan cara mengambil air dengan satu telapak tangan lalu ia siramkan ke sisi kanan (kepala), lalu ia menyela-nyela rambutnya dengan jari-jemarinya (meratakan air di atas rambutnya), kemudian dia mengambil air lagi dengan satu telapak tangan dan menyiramkan ke sisi kepala dan menyela-nyela rambut dengan jari-jemarinya, kemudian mengambil air satu telapak tangan lagi untuk disiramkan di tengah kepala, kemudian dia menyela-nyela lagi dengan jari-jemarinya. Apabila dia sudah yakin bahwa seluruh kepalanya telah basah, Maka langkah.

(Ketujuh) mengguyurkan air dari atas kepala sebanyak 3 kali. (Kedelapan) yaitu mengguyurkan air keseluruh badan, mulai dari bagian kanan, guyuran tersebut dapat mulai diguyur ke seluruh badan bagian kanan semua, dan setelah itu berpindah ke seluruh badan bagian kiri, dan juga boleh dilakukan juga per anggota badan, misalkan membasuh tangan bagian kanan kemudian tangan sebelah kiri secara sempurna. Kemudian beralih ke anggota badan sebelah kanan yang lain dan seterusnya sebelah kiri. Kemudian membasuh bagian tubuh bawah sebelah kanan dan lalu bagian tubuh bawah sebelah kiri. (Demikianlah disebutkan dalam Hadits-Hadist Al Bukhori, Muslim dll tentang cara Nabi saw mandi junub).

Baca Juga: DOWNLOAD PDF Buku Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK untuk Siswa dan Guru Edisi Revisi 2014

Diriwayatkan bahwa Nabi saw (ketika mandi junub) mencuci kemaluan terlebih dahulu sampai bersih, kemudian mencuci tangannya sampai bersih, kemudian berwudhu.

Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa apabila mandi junub, beliau memulai dengan mencuci tangannya, lalu berwudhu seperti wudhu sebelum sholat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air, kemudian menyela-nyelakan air tersebut di akar rambut, kemudian menyirami kepalanya sebanyak 3 kali dengan kedua tangannya, kemudian mengguyurkan air ke seluruh badannya.

Di atas merupakan cara mandi junub yang (sah) sempurna, sesuai dengan tuntunan dari Nabi saw.

Adapun cara mandi junub yang (sah) minimalis adalah dengan menyiramkan air ke seluruh tubuh dengan disertai niat mandi junub. Dimulai dengan berkumur-kumur dan kumur-kumur ini harus dilakukan menurut pendapat yang lebih kuat, kemudian beristinsyaq (memasukkan air kedalam hidung dan membuangnya), kemudian menyiramkan air ke kepala dan seluruh badan, lalu mengupayakan air sampai di kulit kepala yang berbeda di bawah rambut. dengan cara menyela-nyela menggunakan jari. Inilah cara mandi junub yang kedua.

Demikian, ulasan mengenai bacaan niat, tata cara mandi wajib atau Junub bagi laki-laki dan perempuan yang sah. Simak informasi selengkapnya di sini.***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah