Tetapi karena jiwa orang yang bertauhid itu jauh lebih kuat dari orang kafir, maka penglihatan yang penuh benci, penuh dengki itu akhirnya tidak ada pengaruhnya sama sekali.
Tuduhan gila ini pun dapat menimbulkan marah. Marah dapat menghilangkan pedoman dalam jiwa. Oleh sebab itu pada awal surat al-Qalam Allah memberikan penghargaan yang tinggi pada Rasulullah. Bahwa beliau bukanlah orang gila.
مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ
“ dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. “ QS Al-Qalam 68 : 2
Ayat ini adalah satu bentuk hiburan untuk menggembirakan hati Nabi SAW dengan cara yang amat halus dan penuh kasih dari Allah kepada Rasulnya, Nabi kita Muhammad SAW. Di antara nikmat yang demikian banyak itu, puncaknya adalah Kesehatan diri lahir batin, jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani dan rohani itulah yang menyebabkan diri berani karena yang benar, seorang diri berdakwah ditengah-tengah kaum yang masih hidup dalam kegelapan tanpa ada tujuan.
وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍۚ
“ Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.” QS Al-Qalam 68 : 3
Allah tambahkan lagi kegembiraan pada diri Nabi. Yakni atas segala perjuangan yang telah beliau kerjakan, tak akan sedikit pun terlupa di sisi Allah. Jerih payah yang telah beliau kerjakan tak akan putus selama-lamanya. Usaha yang telah dilakukan seumur hidup Nabi, kelak akan tersebar merata ke seluruh dunia.
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Maka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat, “ QS Al-Qalam 68 : 4-5