Khutbah Jumat, 29 Oktober 2021, tentang Hilangnya Pahala Amalan Mulia Karena Tidak Menjaga Lisan dan Tangan

- 28 Oktober 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat 29 Oktober 2021.*
Ilustrasi Khutbah Jumat 29 Oktober 2021.* //Pixabay/hisalman

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ؟ قَالُوا : الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ . فَقَالَ : إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ , وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا , فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ , فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ , ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kalian siapakah (golongan) orang yang bangkrut itu?”. Para Sahabat menjawab, “Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang (tidak punya modal dan aset/ properti).” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang akan datang pada hari Kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Namun dia juga mencaci maki si ini, menuduh si ini, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang tersebut diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan (yang lainnya) ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, (maka) kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam neraka.” (HR. Muslim).

Bagaimana bisa pahala shalat yang begitu besar, pahala puasa yang tak terbatas, serta zakat yang begitu tinggi nilainya bisa hilang di hadapan Allah SWT?

Baca Juga: Jadwal TV NET TV Jumat, 29 Oktober 2021: 86, Boys Over Flowers, Reply 1988, Waktu Indonesia Timur

Hilangnya pahala amalan mulia tersebut disebabkan karena tidak mampunya seseorang menjaga lisan dan tangan dalam berbagai hal. Maka dari itu, dalam riwayat yang lain, Nabi SAW mengingatkan bahwa,

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Seorang muslim (yang sempurna) adalah dia yang mampu memberikan keselamatan bagi muslim lainnya dari gangguan lisan dan tangannya (HR. Muslim).

Jamaah Jum’at Rahimakumullah,

Dalam kamus bahasa Arab, kata المُفْلِس diartikan dengan “yang bangkrut, pailit, tidak punya uang, tekor”. Begitupun jawaban para sahabat Nabi sebagaimana riwayat di atas. Namun hakikat ‘muflis’ yang dimaksud oleh Nabi SAW bukanlah demikian. Maka dari itu, kita perlu berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan lisan dan tangan kita.

Kejahatan lisan tersebut meliputi شَتَمَ atau suka mencaci, menghina, memaki. Selanjutnya قَذَفَ atau suka menjelek-jelekkan, memfitnah, mencemarkan nama baik, memburuk-burukkan, mengumpat, dan sejenisnya. Selain itu, melalui mulut juga seseorang memakan harta orang lain seperti mencuri, korupsi, menipu, riba, maupun khianat atas amanah yang diberikan.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah