Khutbah Jumat Singkat Terbaru 7 Mei 2021: Berburu Keberkahan Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

- 5 Mei 2021, 15:00 WIB
lustrasi langit malam, ciri-ciri orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar
lustrasi langit malam, ciri-ciri orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar /Pixabay,com/Free-Photos/

Soal kapan Lailatul Qadar itu terjadi, ada beberapa riwayat yang perlu dicermati. Di antaranya, pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi SAW:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan” (HR. Bukhari) Namun turunnya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi SAW:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Turunnya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan Ramadhan itu ditekankan lagi dalam hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda:

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia lemah atau letih, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa” (HR. Muslim).

Baca Juga: Terbaru Naskah Materi Khutbah Jumat Singkat 7 Mei 2021: Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar dan Keutamaannya

Tampaknya tidak ada yang pasti, atau memang ini menjadi rahasia Yang Maha Kuasa. Ada yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab RA.

Ada yang mengatakan, karena diambil dari jumlah huruf ليلة القدر sebanyak 9 huruf, dan disebut tiga kali dalam QS. Al-Qadar. Jadi, 9x3 = 27 kali. Berarti malam lailatul qadar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan. Pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat tersebut adalah pendapat Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya berpindah-pindah dari tahun ke tahun.

Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, tergantung kehendak Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى

“Carilah ia (lailatul qadar) di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada malam ke sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa” (HR. Bukhari).

Sidang jum’at yang berbahagia

Tampaknya Allah memang menyembunyikan tentang kapan terjadinya malam lailatul qadar secara pasti. Sebab jika diinformasikan secara pasti, seseorang tidak lagi semangat beribadah di hari lain. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh dalam mencari dan berburu malam kemuliaan tersebut.

Berburu dan mencari malam lailatul qadar adalah bentuk kesyukuran hamba terhadap rahmat Allah dengan memperbanyak amalan di hari-hari tersebut. Semoga Allah memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini.

Adapun tanda lahiriyah tentang malam lailatul qadar berdasarkan sabda Rasulullah SAW di antaranya pertama, udara dan angin terasa tenang. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan” (HR. Ath-Thayalisi).

Tanda kedua adalah malaikat turun membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari lain.

Tanda ketiga, manusia tertentu dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

Baca Juga: Tahukah Anda? Ternyata Ada 6 Golongan Manusia yang Shalatnya Didampingi Setan, Nomor 1 Sering Kejadian

Tanda keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih dan sejuk. hal ini juga sesuai dengan hadits Rasulullah dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Shubuh dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik” (HR. Muslim).

Saudaraku, di sisa sepuluh hari-hari terakhir ini, mari kita ikhtiarkan untuk bisa berburu dan mencari malam lailatul qadar, semoga Allah Yang Maha Mengatur alam ini mengijinkan dan menghendaki kita sebagai hamba-hamba yang mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Semoga Allah merubah hidup kita menjadi lebih baik dan lebih berkualitas. Hanya kepada Allah lah kita menuju dan menggapai keridhaan-Nya.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبِّلْ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ. ***

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah