Materi Khutbah Jumat Singkat Terbaru 23 Maret 2021: Sabar,Ujian Hilang Berkahpun Datang di Bulan Ramadhan

- 22 April 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi marah
Ilustrasi marah /Andre Hunter/Unsplash/

SEPUTAR LAMPUNG - Materi Khutbah Jumat singkat hari ini 23 Maret 2021 masih seputar Ramadhan 1442 H/2021 dengan tema dibalik ujian sabar akan ada hikmah dan berkah yang akan kita peroleh selagi ikhlas dalam menjalani ujian tersebut.

Momen bulan bulan suci Ramadhan 1442 H/2021 merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki keimanan dan ketaqwaan kita, yakni dengan cara memperbanyak sabar dalam melakukan hal dan terus berbuat baik, serta tidak lupa menunaikan kewajiba kita sebagai umat muslim dalam beribadah.

Banyak hal yang bisa kita lakukan selama bulan bulan suci Ramadhan 1442 H/2021, seperti memperbaiki tata cara sholat, mambaca Al-Quran, bersedekah dan menahan amarah atau lebih sering disebut dengan sabar.

Baca Juga: Bacaan Doa Hari ke-10 Ramadhan 1442 H 22 April 2021: Mengharap Kasih Sayang, Petunjuk, dan Ridha Allah SWT

Sabar merupakan kunci dalam memperbaiki hidup yang lebih baik, karena dengan sabar kita dilatih untuk tidak memaksakan kehendak yang kebanyakan selama ini kita paksakan dan akhirnya mambuat jalan hidup kita hancur.

Selain itu, dengan adanya sabar, kita bisa memperoleh nikamat dan berkah yang berlimpah dan masih banyak lagi kelebihan yang kita peroleh saat menerapkan sabar dalam kehidupan kita.

Lantas, bagaimana cara kita menarapkan ilmu sabar di bulan suci Ramadhan 1442 H/2021?

Berikut khutbah Jumat bertema: Memuliakan Orang Tua di Bulan Ramadhan 2021, sebagaimana dikutip dari laman suaramuhammadiyah.id yang disampaikan oleh Syahirul,SE, Majlis Tabligh PCM Kota Kudus.

Baca Juga: Bukan Hanya Mimpi Basah, Ini 7 Penyebab Muslim Harus Mandi Wajib sebelum Sholat dan Puasa

Khutbah 1

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Puji syukur marilah kita panjatkan pada Allah SwT atas segala nikmat-Nya yang telah dikaruniakan pada manusia, sehingga tanpa disadari telah banyak nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya sampai sampai manusia lupa dalam menghitung nikmat tersebut. Oleh karena itu alangkah baiknya khatib mengingatkan pada diri pribadi dan juga jamaah sekalin untuk meningkatkan iman taqwa sebagai wujud rasa syaukur atas segala nikmat dan karunia-Nya.

Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan juga umat Islam yang berpegang teguh pada sunnah-sunnahnya.

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Hidup perlu perjuangan yang prosesnya sangat unik, baik mereka yang telah sukses maupun yang ditimpa berbagai kegagalan. Perjuangan hidup meraih sukses itu memerlukan perjuangan yang sangat keras serta kesabaran yang sangat tinggi.

Sabar yang bermakna, tabah hati dari segala cobaan dan ujian yang menimpa. Sabar juga bermakna menahan diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah SwT, seperti perbuatan maksiat dan sebagainya.

Baca Juga: Apakah Ibadah Puasa Diterima jika Tidak Baca Niat? Ini Hukumnya Lengkap dengan Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan

Adapun sabar menurut istilah ialah sikap tabah dan menerima dengan ikhlas atas segala cobaan yang menimpa, menahan diri dari sikap emosi dan putus asa. Dari istilah tersebut dapat ditegaskan bahwa sabar mengandung arti aktif dan dinamis bukan berarti pasif dan statis. Sabar bukanlah seperti yang dipahami sebagian masyarakat selama ini yaitu menerima apa adanya atas cobaan yang menimpa dirinya, tanpa adanya intropeksi sebab musababnya, tanpa ada usaha peningkatan kembali dan perbaikan lebih lanjut atas dirinya.

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Mengapa orang harus bersabar? Karena dengan bersabar seseorang akan mampu mencapai tujuan hidupnya, yang membutuhkan perjuangan keras baik dalam mencari kebahagiaan dunia maupun akhirat. Sikap sabar juga merupakan gambaran dari sikap tahan banting terhadap tantangan hidup yang semakin hari semakin keras dan sulit, akan tetapi orang yang sabar yakin bahwa dengan sikapnya itu maka setiap langkahnya akan selalu diiringi ridha-Nya. Sehingga apapun masalah yang akan dihadapi menjadi mudah dan akan membuahkan hasil luar biasa atas sikap sabarnya.

Demikian pula dalam menghadapi musibah atau bencana seperti kematian, kebakaran, kebanjiran atau yang lainnya agar tidak menghancurkan jiwanya akibat kesedihan dan kekecewaan serta dapat menata kembali hidupnya, maka sabar amat dibutuhkan dalam menghadapi musibah tersebut. Sabar memang mudah diucapkan tetapi sulit dilaksanakan, karena kondisi orang yang tenang berbeda dengan kondisi waktu ditimpa musibah.

Baca Juga: Apakah Berenang Bisa Membatalkan Ibadah Puasa Ramadhan 1442 H/2021? Simak Pandangan Hukum Islam Berikut Ini

Sesungguhnya berbuat sabar memang berat kecuali orang orang yang khusuk (dekat dirinya kepada Allah. Dan Allah senantiasa beserta orang orang yang sabar. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firmannya :

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS Al-Baqarah ayat 45).

ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah ayat 153).

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Secara terperinci, dalam lima hal kita dituntut untuk tetap dalam kesabaran. Pertama, sabar dalam menjalankan perintah Allah SwT. Beribadah menjalankan perintah Allah haruslah penuh dengan keikhlasan. Sedang keikhlasan hanya bisa diperoleh dengan kesabaran, bahkan kesabaran yang sangat panjang.

Kedua, sabar dalam meninggalkan maksiat. Godaan untuk menyimpang dari jalan Allah biasa datang kapan saja dan dialami oleh siapapun. Bayangan akan kenikmatan sesaat bisa menjadikan hamba tergelincir ke jurang maksiat. Dengan sikap sabar, seorang hamba akan berusaha sekuat jiwa raga untuk menahan diri dari maksiat.

Baca Juga: Panduan Memilih Nama Anak: Kenali Nama-nama yang Dilarang dalam Islam, Orang Tua Perlu Tahu!

Ketiga, sabar dalam menghindari godaan dunia. Dunia merupakan permainan yang menipu, hiasan yang mempersona manusia, sehingga manusia dapat terpengaruh olehnya sampai-sampai diperhamba oleh dunia.

Bersabarlah kita dalam menghadapi godaan, kejarlah dunia itu dan kuasailah untuk sarana mengabdi pada illahi. Jangan sebaliknya kita yang dikuasai dunia sehingga mudah terjerumus dalam jurang kehinaan.

Keempat, sabar dalam menghadapi musibah. Musibah yang menimpa kita ada kalanya langsung dari Allah, seperti kematian. Ada kalanya musibah datang dari ulah kita sendiri. Tetapi semuanya adalah sebagai ujian kualitas keimanan kita. Oleh karena itu terimalah cobaan itu secara ikhlas dan penuh kesabaran dan tetap mendekatkan diri kepada Allah dengan memohon dan bertawakal kepada-Nya.

Kelima, sabar dalam berjihad (perjuangan). Jihad bukan berarti harus memanggul senjata di atas pundak atau tidak harus selalu diartikan perang, tetapi jihad itu adalah sungguh-sungguh dalam menghadapi musuh. Adapun musuh itu sendiri banyak macamnya seperti hawa nafsu, sifat malas, kebodohan dan keterbelakangan. Ada kalanya musuh itu datang dari dalam dan dari luar kita sendiri. Maka dibutuhkan tingkat kesabaran ketika menghadapi berbagai musuh yang dapat mengikis semangat perjuangan kita.

Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Itulah kelima uraian mengenai kesabaran. Semoga kita bisa menerapkan sikap sabar tersebut dalam setiap sendi kehidupan dan segala aktivitas kita, sehingga kesuksesan dunia akan segera terwujud dan juga akhirat kelak amiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: Hati-Hati! 5 Kebiasaan yang Tak Disengaja Ini Bisa Jadi Dosa yang Hapuskan Pahala Puasa Ramadhan, Apa Saja?

Khutbah kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ،وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَِ


Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah

Betapa pentingnya sabar bagi kita dan sangat besar peranannya dalam mencapai kesuksesan dalam berusaha maupun dalam beribadah, marilah kita tingkatkan kualitas sabar dalam rangka menuju keberhasilan hidup di dunia maupun di akhirat.

إJangan mudah putus asa karena putus asa adalah suatu yang dibenci oleh Allah dan kelak akan membawa kehancuran hidup, terlebih zaman sekarang ini tantangan dan rintangan hidup semakin berat maka pegang teguhlah sifat sabar. Insya-Allah seberat apapun cobaan yang menimpa diri kita akan mudah diatasi. Semoga kita termasuk orang yang sabar dan sukses. Amiien.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah