Khutbah Jumat Bertema 'Bukti Keimanan' Menanggapi Fenomena Hoax, Fitnah, dan Gosip di Media Sosial

- 10 Desember 2020, 13:05 WIB
Ilustrasi ayah menasehati anaknya untuk berkata yang baik atau diam.
Ilustrasi ayah menasehati anaknya untuk berkata yang baik atau diam. / August de Richelieu/Pexels

Dari Abu Dzar berkata: Rasulullah bersabda kepadaku: “Apabila engkau memasak gulai, maka perbanyaklah kuahnya, lalu perhatikanlah tetanggamu dan berikanlah pada mereka dengan cara yang baik.” (H.R. Muslim)

Baca Juga: Profil Eva Dwiana, Calon Wali Kota Bandarlampung yang Dijuluki si Ratu Suara Pemilu Legislatif 2019

Ma’asyiral Muslimim Rahimakumullah

Ketiga, memuliakan tamu. Memuliakan tamu adalah menyambutnya dengan wajah berseri-seri dan segera menghidangkan jamuan serta melayani dengan baik. penyambutan yang baik dengan tutur kata yang bijak tentu akan menyenangkan hatinya dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Al-Qur’an menginformasikan kisah ketika nabi Ibrahim menerima dengan baik kedatangan tamu beliau yaitu para Malaikat.

فَرَاغَ إِلَى أَهْلِهِ فَجَاءَ بِعِجْلٍ سَمِينٍ

“Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.” (Q.S. Adz-Dzariyat [51]: 26).

Baca Juga: LINK Resmi Penghitungan Suara KPU di 8 Daerah di Lampung dalam Pilkada 2020

Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ خُوَيْلِدِ بْنِ عَمْرٍو الْخُزَاعِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ جَائِزَتَهُ، قَالُوا: وَمَا جَائِزَتُهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: يَوْمُهُ وَلَيْلَتُهُ، وَالضِّيَافَةُ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ، فَمَا كَانَ وَرَاءَ ذَلِكَ فَهُوَ صَدَقَةٌ. (متفق عليه)

Abu Syuraih, Khuwailid bin ‘Amr Al-Khuza’i ra berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah menghormati tamunya dengan memberinya jaizah (hadiah).” Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa hadiahnya tamu?” Beliau menjawab: “Melayaninya sehari semalam. Masa melayani tamu itu tiga hari. Jika lebih dari tiga hari, termasuk shadaqah.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah