Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 23 September 2022 dengan Tema Rahasia Besar di Balik Bacaan Istigfar

21 September 2022, 08:00 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 23 September 2022 dengan Tema Rahasia Besar di Balik Bacaan Istigfar./ Mario-Vogelsteller/ Pixabay /

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut ini teks Khutbah Jumat terbaru edisi 23 September 2022 dengan tema Rahasia Besar di Balik Bacaan Istigfar yang sangat cocok dijadikan sebagai referensi untuk Khatib pada ibadah shalat Jumat nantinya.

Pada materi Khutbah kali ini kita akan membahas tentang rahasia besar di balik bacaan istigfar, agar kita mengetahui bagaimana penting bacaan tersebut.

Istighfar atau Astaghfirullah adalah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam.

Dalam Sahih Bukhari dari hadis Abi Hurairah ra: "Demi Allah, aku beristighfar dan meminta taubat kepada Allah SWT dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali."

Baca Juga: BSU Tahap 2 2022 Kapan Cair? Cek Penerima dengan Login di Laman Resmi Ini, Apakah Kamu Termasuk?

Selanjutnya keutamaan membaca istighfar dapat menghapuskan dosa dan mencegah terjadinya azab karena pertaubatan seorang hamba-Nya.

Maka dari itu tema Khutbah Jumat kali ini sangat cocok dijadikan sebagai referensi Khatib pada ibadah shalat Jumat nantinya.

Dikutip seputarlampung.com dari laman tebuireng.online berikut ini teks Khutbah Jumat terbaru edisi 23 September 2022 dengan tema Rahasia Besar di Balik Bacaan Istigfar.

Khutbah Pertama

‎الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

‎،مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ لاَمَثِيلَةَ لَهُ ولَا ضِدَّ ولانِدَّ له

Baca Juga: Khutbah Jumat Terkini dan Singkat Edisi 23 September 2022, Tema: Semangat Bekerja & Keikhlasan dalam Islam

‎اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً تَعْدِلُ جَمِيْعِ صَلَوَاتِ اَهْلِ مَـحَـبَّـتِكَ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ سَلاَمًا يَعْدِلُ سَلاَمَهُمْاما بعد

‎يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

‎اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Jamaah jumat rahimakumullah

Sebagai muslim, kita harus melaksanakan perintah dan larangan Allah. Itulah yang menjadi takwa. Dalam hal ketakwaan ini mari kita koreksi dan mawas diri. Sehingga ketakwaan kita semakin meningkat.

Imam Ahmad ibn Hambal, ulama besar pendiri mazhab Hambali, di masa akhir hidupnya beliau berkeinginan pergi ke kota Basrah. Padahal beliau tidak ada janji dengan seorang pun. Karena saking (sangat) inginnya maka beliau memutuskan untuk pergi. Bahkan dalam sejarahnya, ketika beliau tiba di sana pada waktu salat Isya dan melakukan jamaah, beliau merasa sangat tenang.

Setelah selesai beliau ingin istirahat. Namun, beliau ditegur oleh marbot masjid, “wahai syekh, apa yang Anda lakukan di sini?”. Marbot itu tidak tahu bahwa yang ditegur adalah Imam Ahmad ibn Hambal. Maklum waktu itu belum ada fotonya, sehingga wajahnya jarang dikenal orang.

Beliau menjawab, “saya ini musafir, saya ingin istirahat, saya mau tidur”. Namun sang marbot menanggapi Imam Ahmad ibn Hambal dengan kasar, bahkan serupa. Dan pintu masjid pun ditutup rapat. Akhirnya, Imam Ahmad ibn Hambal ingin tidur di teras masjid. Tiba-tiba sang marbot mendatanginya lagi dengan marah-marah, sambil berkata, “syekh mau ngapain syekh?”.

Kemudian Imam Ahmad meninggalkan masjid tersebut. Langkah beliau terhenti ketika melihat penjual roti yang sedang mengaduk adonannya. Penjual itu tahu kejadian yang menimpa Imam Ahmad. Penjual itu merasa iba. Dari distance penjual roti itu memanggil Imam Ahmad, “Ya Syekh, sini. Sebaiknya tidur di tempat saya, walaupun tidak kecil.”

Baca Juga: Bacaan Surat Al Kafirun Tulisan Arab dan Terjemahan Bahasa Indonesia, Lengkap dengan Keutamaannya

Begitu Imam Ahmad duduk di belakang penjual roti, beliau melihat gelagat aneh. Si penjual tidak berbicara ketika tidak diajak bicara. Saat tidak bicara penjual roti itu terus membuat adonan roti sambil membaca istighfar. Ketika garam garam, baca Astagfirullah. Ketika memecah telur, baca istigfar. Ketika mengaduk gandum juga begitu. Sampai-sampai Imam Ahmad penasaran.

Karena sangat penasarannya, Imam Ahmad bertanya, “Mas sudah berapa lama Anda melakukan kebiasaan ini?”. “Oh, sudah lama sekali Syekh, saya menjual roti sudah tiga puluh tahun.” Jawab penjual roti.

Lalu Imam Ahmad kembali bertanya, “apa efek yang Anda rasakan atas kebiasaan Anda?”. “Semua keperluan saya pasti dikabulkan, kecuali satu keinginan saya belum dikabulkan”. Jawab penjual roti itu.

“Apa itu?”, tanya Imam Ahmad. “Saya ingin bertemu dengan Imam Ahmad ibn Hambal”. Jawab penjual roti. Mendengar jawaban itu Imam Ahmad langsung takbir, Allahuakbar.

Khutbah Kedua


‎بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

‎وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

‎وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: Ini Link Download Banner, Undangan, Spanduk Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Tersedia Beragam Tema Islami

Demikian teks Khutbah Jumat terbaru edisi 23 September 2022 dengan tema Rahasia di Balik Bacaan Istigfar.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: tebuireng.online

Tags

Terkini

Terpopuler