Teks Khutbah Jumat 24 Juni 2022 Terbaru, Tema: Bulan Dzulhijjah Momen Tepat untuk Meningkatkan Iman-Takwa

21 Juni 2022, 18:24 WIB
Ilustrasi. Teks Khutbah Jumat 24 Juni 2022. /Pixabay.com/xegxef

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut khutbah Jumat 24 Juni 2022 terbaru dan singkat dapat dijadikan referensi untuk Anda yang belum menyiapkan materi Khutbah Jumat hari ini.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang sangat agung dan dihormati, termasuk dalam bagian bulan-bulan Haram yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an yang artinya, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu berbuat zalim terhadap dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. at-Taubah: 36).

Umat Muslim sudah sepatutnya menyambut kedatangan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang kali ini bertepatan juga dengan tahun 2022.

Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M? Simak Tata Cara dan Keutamaan Berkurban

Hal ini dikarenakan Allah SWT telah menjadikan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai momen kebaikan baik bagi para jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah haji maupun bagi yang sedang tidak melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.

Sebagai orang yang beriman pastinya kita meyakini bahwa kehidupan ini hanyalah sementara, ada kehidupan selanjutnya yang abadi yakni kehidupan akhirat.

Oleh karena itu, Allah swt telah mengingatkan kepada kita bahwa kita harus berbekal sebagai persiapan untuk menghadapi kehidupan di akhirat nanti dimana semua hal yang kita lakukan di dunia ini pasti akan dipertanggungjawabkan.

Lantas, apakah bekal yang terbaik tersebut? Apakah jabatan, harta atau atau hal lain yang bersifat duniawi, ternyata jawabannya adalah Taqwa.

Semua hal di dunia ini bisa menjadi bekal Taqwa dengan catatan selalu diniatkan karena Allah. Kita selalu diperintah untuk bertaqwa dalam kondisi apapun.

Baca Juga: Bacaan Bilal untuk Sholat Idul Adha 1443 H/2022 M Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, Daftar Urutan dan Artinya

Tema Khutbah Jumat kali ini, akan mengulas bagaimana cara meningkatkan ketaqwaan kita untuk mempersiapkan masa depan yang kekal.

Seperti materi Khutbah Jumat sebelumnya, tema Minggu ini dikemas secara ringkas, terbaru dan singkat, sehingga bisa dipahami oleh jamaah Sholat Jumat.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 24 Juni 2022

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Bulan Dzulhijjah Momen Tepat untuk Meningkatkan Iman dan Takwa,’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman lirboyo.net.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّهِ, الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي أَمَرَ عِبَادَهُ بِالْعِبَادَاتِ وَفِعْل الْحَسَنَاتِ, وَزَجَرَهُمْ عَنِ الْفَسَادِ وَالسَّيِّشئَاتِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلَّا اللّهُ الْمَبْعُودُ فِي الأرْضِ وَالسَّمَوَاتِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا أفْضَلَ المَخْلُوقَاتِ, اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا مُحَمَّدًا أَفْضَلَ المَخْلُوقَاتِ, اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ مَا دَامَتِ الأَوْقَاتُ والسَّاعَاتُ.

أَمَّا بَعدُ : فَيَا عِبَادَ الله أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللّه, وَتَزَوَّدُوا فَإنَّ خَيرَ الزَّادِ التَّقْوَى, فَقَدْ فَازَ المُؤْمِنُونَ المُتَّقُونَ حَيثُ قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيمِ, أَعُوذُ باللّهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ يَاأيُّهَا الّذِين ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَولًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah

Pada kesempatan yang bahagia ini saya mengajak kepada diri saya khususnya, dan kepada seluruh jamaah sholat jum’at pada umumnya. Marilah kita tingkatkan nilai ketakwaan kita kepada Yang Maha Kuasa. Yakni, dengan selalu melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Baca Juga: Ketua PPIH Arab Saudi Himbau Agar Jamaah Calon Haji Tidak Membawa Barang yang Berlebih

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Telah maklum bahwa hidup di dunia ini tiada kekal adanya. Semua yang hidup di dunia ini akan mati dan meninggalkan segalanya, yang dicintai maupun yang dibenci.

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kematian bukanlah akhir dari perjalanan. Bahkan, kematian adalah awal dari sebuah perjalanan panjang tak berujung. Itulah akhirat. Hanya ada dua pilihan bagi manusia di akhirat kelak, bahagia selamanya atau sengsara selamanya.

Oleh karenanya, semenjak di dunia ini kita harus mempersiapkan bekal sebanyak mungkin, untuk perjalanan kita kelak di akhirat. Bekal hidup di akhirat tidak lain adalah iman dan takwa, bukan harta benda atau kekayaan. Hanya orang-orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih yang kelak akan selamat dari segala kesulitan dan siksaan di akhirat. Allah Swt. berfirman:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالً وَلَا بَنُونَ, إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: “(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (Q.S. Asy-Su’ara’; 88-89)

Dalam ayat lain Allah berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُوانِي يَا أولِي الأَلبَابِ

Artinya: “Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah; 197)

Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Allah

Umumnya, kita hanya ingat dan bertakwa kepada Allah di saat-saat tertentu, terutama di saat mendapat kesulitan dan kesusahan. Namun, di kala kemudahan dan kebahagiaan menghampiri, kita lalai dan lupa. Kita tak sadar, bahwa kenikmatan yang kita dapat adalah anugerah Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemurah.

Baca Juga: Inilah Arti Kata Subhanallah dan Masya Allah serta Penggunaannya yang Tepat, Pahami Perbedaannya

Bukankah sikap ini sama halnya dengan sebuah penghinaan? Mendekat di kala membutuhkan, dan meninggalkan begitu saja bila hajat telah terpenuhi. Dalam Al-Qur'an Allah menegur manusia yang bersikap demikian dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang melampaui batas. Allah berfirman:

وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَو قَاعِدًا أَو قَائِماً فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إلَى ضُرِّ مَسَّهُ كَذلِكَ زُيِّنَ لِلمُسْفِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus; 12)

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Mestinya, kapanpun, dan di manapun kita berada, kita harus selalu ingat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Di masjid, di pasar, di kantor, atau di manapun kita berada, kita harus selalu ingat Allah. Dalam kondisi susah, senang, sedih, dan gembira, kita harus selalu mengingat Allah. Firman Allah dalam Al-Qur’an menyebutkan:

فَإِذَا قَضَيتُمُ الصَّلَاةَ فَاذكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ

Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (QS. An-Nisa’; 103)

Bahkan, kita harus lebih meningkatkan nilai ketakwaan dan ingat kita kepada Allah di saat bahagia dan lapang. Karena, dengan mengingat Allah di saat lapang, Alloh akan mengingat (menolong) kita di saat kita susah dan sempit.
Rasulallah Saw bersabda:

احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ احْفَظ اللّهَ تَجِدهُ أمَامَكَ تَعَرَّفْ إلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

Artinya: “Jagalah Allah (dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya), maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah, maka engkau akan temukan Allah di hadapanmu. Kenalilah Allah dalam kondisi lapang (dengan selalu menjaga ketaatan dan kepatuhan), maka Allah akan mengenalmu di saat kamu menghadapi kesulitan.” (HR. Ahmad)

Baca Juga: Mau Berkurban tapi Belum Aqiqah, Bagaimana Baiknya? Simak Penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad Berikut

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah

Banyak di antara kita yang belum bisa menerapkan sikap istiqamah dalam hidup. Hati kita mudah lupa dan lalai oleh hiruk pikuk dunia. Kita masih belum bisa selalu mengingat Allah di setiap tempat dan keadaan. Oleh karenanya kita masih merasa sulit untuk selalu memegang teguh ketakwaan, hati kita masih mudah goyah oleh godaan dan cobaan.

Allah menjanjikan kepada orang-orang yang memiliki sikap istiqamah, mereka tidak akan pernah merasa gundah dan susah. Dijanjikan juga kepada mereka surga, tempat bahagia yang tiada akhir. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ استَقَامُوا فَلَا خَوفٌ عَلَيْهِمْ ولَاهُمْ يحْزَنُونَ (13) أولئِكَ أصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزاءًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (14

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Alloh’, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf; 13-14)

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيمِ, ألَا إِنَّ أوْلِيَاءَ اللهِ لَا خَوفٌ عَلَيهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ, الَّذينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ, لَهُمُ البُشْرَى فِي الحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ لَا تَبدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللهِ ذلِكَ هُوَ الفَوزُ العَظِيمُ, بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرآن العَظِيمِ, وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ والذِّكْرِ الحَكِيمِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Lirboyo.net

Tags

Terkini

Terpopuler