SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut teks Khutbah Jumat terbaru, singkat dan cocok dipelajari untuk ide materi khutbah pada 20 Mei 2022, bertemakan Tingkatkan Iman, Jika Menemui 6 Perkara yang Aneh di Tempat Ini.
Sebelumnya, mari tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.
Manusia memang diciptakan dengan berbagai macam watak dan karakter. Berdasarkan tingkat kesadarannya, aktivitas yang dilakukan tentu juga akan berbeda-beda.
Seseorang dengan kesadaran bahwa kehidupan di dunia hanya sementara, akan bisa menyeimbangkan kebutuhan duniawi dengan akhiratnya.
Sementara itu, apabila seseorang dengan tingkat kesadaran tidak seimbang, maka akan cenderung memprioritaskan salah satu dari keduanya.
Selain itu, ada beberapa sikap seorang Muslim yang harus dilakukan, di antaranya selalu memanfaatkan waktu, tidak pernah mengeluh, memperkuat kesabaran, berupaya meridhai ketentuan dan diridhai Allah Swt, serta bertekad dan berjuang untuk menjadi manusia bersyukur.
Sikap tersebut merupakan salah satu cikal bakal munculnya sabar, ikhlas, dan syukur. Di sinilah indah dan nikmatnya menjadi seorang Muslim.
Muhasabah atau introspeksi diri merupakan salah satu cara evaluasi dan membersihkan diri sendiri dari kesalahan-kesalahan yang mungkin telah diperbuat.
Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 20 Mei 2022.
Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Tingkatkan Iman, Jika Menemui 6 Perkara di Tempat Ini,’ disampaikan oleh KH. Fahmi Amrullah, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman Tebuireng Online.
Khutbah Pertama
الحمد لله اَنعَم عَلينَا بِالاِيْمَانِ والاِسلَام وهَدَانَا بِهِدَايَةِ القُرْآنِ وَفَضَّلَنَا على سَائِر الامَم بافضل نبينا محمد صلى الله علسه وسلم أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Marilah kita berusaha semaksimal mungkin bertaqwa dengan sebenar-benarnya takwa, agar nanti kita meninggal dalam keadaan Islam.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Di dalam sebuah hadis baginda Nabi bersabda:
سِتَّةُ أَشْيَاءَ هُنَّ غَرِيْبَةٌ فِيْ سِتَّةِ مَوَاضِعَ: اَلْمَسْجِدُ غَرِيْبٌ فِيْمَا بَيْنَ قَوْمٍ لَا يُصَلُّوْنَ فِيْهِ، وَالْمُصْحَفُ غَرِيْبٌ فِيْ مَنْزِلِ قَوْمٍ لَا يَقْرَؤُوْنَ فِيْهِ، وَالْقُرْآنُ غَرِيْبٌ فِيْ جَوْفِ الْفَاسِقِ ، وَالرَّجُلُ الْمُسْلِمُ غَرِيْبٌ فِيْ بَيْتِ امْرَأَةٍ رَدِيْئَةٍ سَيِّئَةِ الْخُلُقِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُسْلِمَةُ الصَّالِحَةُ غَرِيْبَةٌ فِيْ بَيْتِ رَجُلٍ ظَالِمٍ سَيِّئِ الْخُلُقِ، وَالْعَالِمُ غَرِيْبٌ بَيْنِ قَوْمٍ لَا يَسْتَمِعُوْنَ إِلَيْهِ
Ada enam perkara yang aneh (abnormal) ketika ada di enam tempat.
Pertama, masjid itu tampak aneh/asing ketika berada di tengah-tengah kaum yang tidak shalat di dalam masjid tersebut. Jamaah Jumat banyak orang yang susah payah mendirikan masjid, tapi ketika sudah berdiri tidak ada jamaah yang shalat di sana.
Padahal masjid itu rumah Allah, mestinya sudah ramai sejak Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan Isya’. Tetapi yang ramai justeru rumah ngopi, pejabat, partai, dimana sebagainya.
Kedua, Mushaf Al-Quran itu tampak aneh yang ada di rumah suatu kaum yang tidak membacanya. Padahal Al-Qur’an ini adalah kalamullah, tetapi banyak yang menjadikannya hanya sebatas penghias rak. Maka, berbahagialah kalian yang setiap hari masih membaca Al-Qur’an. Jangan sampai prediksi Nabi :
قال رسول الله صلى الله عليه واله وسلم: سَيَأْتِيْ زَمَان عَلَى أُمَّتَيْ لَا يَبْقَى مِنَ الإِسْلَامِ إِلَّا اسْمُهُ وَلَا مِنَ القُرْآنِ إلَّا رَسْمُهُ
Suatu hari nanti yang tersisa dari Islam hanya Namanya dan Mushaf Qur’an saja.
Ketiga, Al-Quran akan aneh jika dihadapkan dengan orang fasik. Banyak orang menghafal Al-Qur’an hanya untuk sekedar bisa, banyak juga rumah-rumah Tahfidz tidak bersanad, sehingga dari situ banyak keluaran orang-orang yang merasa benar dengan hafalannya menentang kelompok lain, bahkan orang tuanya sendiri. Ini tidak sesuai dengan semestinya, seharusnya penghafal Qur’an itu memiliki kesantunan yang tinggi.
Keempat, seorang laki-laki yang saleh itu tampak aneh ketika berada di rumah seorang wanita yang buruk akhlaknya. Artinya, laki-laki ini berada dalam kekuasaan wanita yang tidak solehah. Akhirnya kesalehan laki-laki itu hilang.
Kelima, seorang perempuan yang solehah itu tampak aneh ketika berada di rumah seorang wanita yang buruk akhlaknya. Mestinya, laki-laki itu menjadi imam yang membimbing makmumnya berdekat diri kepada Allah.
Keenam, orang alim tampak aneh ketika berada di tengah-tengah kaum yang tidak mau mendengarkan perkataan orang alim tersebut.
Seorang alim layaknya panutan dalam sebuah kaum, dan orang awam itu berusaha mengikuti orang tersebut. Entah kealimannya hilang itu karena kecintaannya pada dunia, atau hal lain.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.***