Khutbah Jumat 29 April 2022 Edisi 10 Akhir Ramadhan, Tema: Menjadi Seorang Pengusaha Menurut Islam

23 April 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi pengusaha, khutbah Jumat terbaru. /StartupStockPhotos/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Khutbah Jumat 29 April 2022 akhir Ramadhan sudah tersedia di akhir artikel ini, lengkap dengan pembahasannya.

Islam sebagai agama universal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW tidaklah hanya mengajarkan tentang agama semata, tetapi seluruh aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Mengapa demikina? Karena sebagai hakikatnya manusia adalah mahluk yang harus bertahan hidup untuk melangsungkan kehidupan seperti bekerja, berbisnis ataupun cara lain yang halal yang telah dianjurkan oleh agama.

Baca Juga: GRATIS! Link Live Streaming MotoGP Portugal, 24 April 2022 di Trans7, Jam Berapa Race MotoGP Algarve Dimulai?

Kendati demikian kesuksesan bukanlah suatu hal yang instan ataupun mudah untuk dicapai harus dengan kerja keras tidak bersantai-santai ataupun dengan bermalas-malasan.

Salah satu kiat sukses menjadi seorang pembisnis menurut Islam adalah Niat yang kuat, Ihktiar, Bertawakal, dan Saling mendoakan satu sama lain.

Pahami materi Khutbah Jumat terbaru hari ini 29 April 2022 yang bisa anda jadikan bahan materi saat tugas menjadi Khutbah Jumat.

Momen bulan suci Ramadhan 1443 H-2022 M, diharapkan mampu menjadi motivasi bagi seluruh Umat Muslim untuk tidak bermalas-malasan bekerja dan berupaya meningkatkan disiplin diri dalam beribadah dan beraktifitas, karena kita melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah SWT.

Berikut khutbah Jumat yang bertema, " Menjadi Seorang Pengusaha Menurut Islam," yang disusun oleh Syaifullah, Penulis merupakan Dosen Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, sebagaimana dikutip dari laman suaramuhammadiyah.id.

Baca Juga: Uang Tunai PIP 2022 Gagal Cair ke 10 Siswa SD hingga SMK Tipe Ini, Cek Total Kuota Penerima PIP per 23 April

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَكْرَمَ مَنْ اِتَّقَى بِمَحَبَّتِهِ وَأَوْعَدَ مَنْ خَالَفَهُ بِغَضَبِهِ وَعَذَابِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ بِالْهُدَى وَالدِّيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ،

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ الله وَخَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ، أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Segala puja dan puji marilah senantiasa kita persembahkan ke hadirat Allah Rab Al-Izzati yang telah menganugerahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menunaikan rangkaian ibadah shalat Jum’at ini, di hari yang mulia ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah terlimpah kepada Nabi Muhammad saw.

Melalui mimbar yang mulia ini, khatib senantiasa berwasiat kepada diri khatib sendiri dan juga kepada para jama’ah semuanya, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SwT. Dan sebaik-baik bekal ialah takwa.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!

Beberapa tahun belakangan ini, negara kita tercinta telah mengalami krisis lapangan pekerjaan disamping makin banyaknya lulusan sarjana bahkan beberapa diantaranya telah menyelesaikan Magister. Hal ini semakin diperparah dengan wabah covid-19 yang memunculkan banyak PHK dimana-mana.

Alhasil, lapangan kerja benar-benar sangat sulit didapatkan. Tapi, sebagai muslim tentu tidak elok dan tidak pantas berputus asa, sudah semestinya bangkit dan berjuang untuk keluar dari jeratan kesusahan hidup ini. Pertanyaannya kemudian, lantas bagaimana caranya?

Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!

Allah SwT berfirman di dalam QS. Al-Jumu’ah [62] ayat 10:

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung”

kemudian dipertegas dalam hadist Rasulullah saw:

طَلَبُ كَسْبِ الْحَلَالِ فَرِيْضَةٌ بَعْدَ الفَرِيْضَةِ.

“sesungguhnya bekerja mencari rezeki yang halal itu merupakan kewajiban setelah ibadah shalat fardhu.”

Baca Juga: Inilah SMA Terbaik di Kuningan, Karawang, dan Tasikmalaya Berdasarkan nilai UTBK 2021, Sekolah Mana Favoritmu?

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!

Ayat dan hadist Rasulullah saw di atas sangat jelas dan terang bahwa mencari penghidupan untuk kebutuhan hidup di dunia adalah suatu hal yang mesti dilakukan oleh seorang muslim. Bahwa seorang muslim harus menjadi pribadi yang gigih dan senantiasa bekerja keras dalam mencari rezeki yang halal.

Selain sebuah motivasi untuk mencari rezeki dengan sungguh-sungguh, dalil tersebut juga menuntun agar umat muslim memilih jalan hidup yang mandiri, berdikari dan tidak menggantungkan hidup kepada makhluk. Dalam artian lain, berwirausahalah, menjadi enterpreneur-lah. Bukankah dalam hadits lain Nabi Muhammad saw tegaskan bahwa ada 10 pintu rezeki, 9 diantaranya berupa pintu-pintu wirausaha atau berniaga atau berdagang.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah!

Nabi Muhammad saw merupakan suri tauladan yang baik dalam berwirausaha. Dalam riwayat dijelaskan dengan sangat terang bahwa Rasulullah saw merupakan sosok enterpreneur yang sukses bahkan di usia yang masih muda.

Tapi, patut digarisbawahi bahwa kesuksesan Rasulullah saw sebagai enterpreneur sejati tidak terlepas dari karakter yang hadir dalam sosok beliau. Karakter inilah yang semestinya juga hadir dalam diri setiap enterpreneur muslim sejati. Apasajakah karakter yang telah dicontohkan Rasulullah selaku enterpreneur sejati itu?

Karakter pertama yang mesti dan kudu dimiliki selaku enterpreneur muslim sejati yaitu Shiddiq atau berkata benar atau jujur. Kalau barang tidak ada, katakan dengan sejujurnya bahwa stok telah habis, jangan malah mengatakan tidak ada, padahal barang malah ditimbun agar dapat keuntungan lebih.

Perilaku seperti ini sungguh tidak terpuji dan zhalim karena menyebabkan kesengsaraan umat. Belakangan ini, marak terjadi timbun menimbun barang, beberapa waktu yang lalu terjadi penimbunan masker sehingga terjadi kelangkaan di sana sini. Belum lama ini juga, terjadi kelangkaan minyak goreng yang mana ini disebabkan oleh ketidakjujuran. Sungguh hal ini adalah perilaku yang memalukan dan merugikan banyak orang. Jika ingin memiliki karakter sebagai enterpreneur muslim sejati maka berlaku jujurlah.

Karakter kedua yang harus dimiliki oleh seorang enterpreneur muslim sejati yaitu Amanah. Karakter kedua ini bisa dimaknai sebagai orang yang dapat dipercaya, bertanggung jawab dan kredibel.

Pedagang yang Amanah senantiasa menepati janjinya, senantiasa memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan. Senantiasa memberikan hak kepada seharusnya tanpa mengurangi sedikitpun dan tidak akan mengambil sesuatu yang tidak menjadi haknya walaupun 1 rupiah. Enterpreneur sejati tidak akan mengurangi takaran timbangan, tidak merugikan pelanggan dan senantiasa menepati janji.

Baca Juga: Masih Ada Kuota 7,7 Juta Lebih Siswa SD, SMP, SMA, dan SMK, Cek Data Terbaru Penerima Dana PIP 2022

Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!

Berikutnya yang harus dimiliki enterpreneur sejati yaitu karakter Fathanah. Artinya cerdas dan memiliki wawasan khususnya dalam hal jual beli. Adanya karakter ini akan membuat si enterpeneur tadi memiliki strategi dalam memasarkan barang dan kaya akan ide, kreatif dan juga inovatif. Selain itu, pedagang yang memiliki karakter ini dalam menjalankan bisnisnya didasari dengan pertimbangan yang matang, tidak asal jual, dijalankan dengan profesional dan transparan. Enterpreneur yang fathanah juga mampu memikirkan solusi kalau menemukan jalan buntu dan memiliki kemampuan untuk menghadirkan nilai tambah dalam meraih keunggulan sehingga dapat memenangkan persaingan. Karakter ini juga dapat menganalisis dan memprediksi situasi persaingan di era digital sehingga pemasarannya bisa lebih luas dan tepat sasaran.

Karakter enterpreneur muslim sejati berikutnya yaitu Tabligh. Artinya komunikatif. Mampu berkomunikasi dengan akhlak yang baik, menyenangkan dan mampu menjawab keingintahuan pelanggan. Enterpreneur muslim sejati adalah komunikator yang mampu mengkomunikasikan visi dan misinya dengan benar kepada investor, mitra bisnis, karyawan dan stakeholder. Pedagang yang Tabligh juga mampu menjelaskan keunggulan-keunggulan produknya dengan jujur, benar dan tanpa menyinggung pesaing dan pelanggan.

Jama’ah Jum’at yang Dimuliakan Allah!

Karakter enterpeneur muslim sejati yang terakhir yaitu Toleran. Suatu pembawaan diri yang senantiasa memberikan kemudahan kepada pihak-pihak terkait dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya dan berupaya menghilangkan kesempitan dan kesulitan yang dihadapi oleh mitranya. Dalam dunia wirausaha dapat dilihat pada pemberian hak kepada pembeli dalam memilih barang-barang yang diinginkannya, memberikan kelonggaran dalam menyelesaikan hutang piutang baik mengenai perpanjangan waktu maupun pemberian keringanan lainnya.

Hadirin sidang Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!

Hidup yang dijalani merupakan hidup yang harus dimenangkan di dunia ini. Jangan sampai kita memilih kalah dan menyerah disebakan tidak mendapatkan pekerjaan. Memilih menerima tanpa ada usaha, memilih mundur, kabur lalu hancur. Bangkitlah dan lawanlah semua jeratan hidup dengan kesungguhan, mandiri, berdikari dan menjadi enterpreneur muslim sejati. Menjadi enterpreneur muslim sejati berarti berkarakter Shiddiq, Amanah, Fathanah, Tabligh dan Toleransi. Semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita, selalu melimpahkan kesehatan, kebahagiaan dan digolongkan menjadi orang-orang yang menang. Amin ya rabbal’alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا اِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا عَيْبًا اِلَّا سَتَرْتَهُ وَلَا هَمًّا اِلَّا فَرَجْتَهُ وَلَا ضَرًّا اِلَّا كَشَفْتَهُ وَلَا دَيْنًا اِلَّا أَدَيْتَهُ وَلَا حَجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ اِلَّا قَضَيْتَهَا وَلَا مَرِيْضًا اِلَّا شَفَيْتَهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

عِبَادَ الله إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Suara Muhammadiyah

Tags

Terkini

Terpopuler