Teks Ceramah Singkat Ramadan 1443 H: Tata Krama Berdoa yang Baik pada Allah Menurut Buya Yahya

6 April 2022, 16:45 WIB
Kultum Ramadhan oleh Buya Yahya. /Buya Yahya /Al-Bahjah TV

SEPUTARLAMPUNG.COM – Bagaimana cara atau tata karma saat berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang baik? Simak kultum atau ceramah singkat dari Buya Yahya ini. Anda bisa jadikan kultum ini untuk referensi ceramah atau mengisi buku ibadah Ramadan 1443 H.

Berdoa adalah salah satu aktivitas yang sering dilakukan, terutama saat seseorang selesai melaksanakan shalat. Terlebih di saat Ramadan 1443 H yang saat ini sedang kita jalani. Tentu berdoa jadi makin sering dipanjatkan.

Perlu diketahui, bahwa dalam berdoa kepada Allah, ada adab dan tata karma yang wajib diterapkan. Hal ini pulalah yang akan membuat doa lebih cepat diterima dan dikabulkan Allah SWT.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencairkan Dana PIP 2022 untuk Siswa SD, SMP, SMA, SMK? Bantuan Sudah Cair ke 10,2 Juta Siswa

Dilansir Seputarlampung.com melalui video dari kanal Youtube Al Bahjah TV yang diunggah pada 14 Mei 2020 lalu, berikut isi naskah kultum atau ceramah singkat Ramadan tentang tata krama berdoa yang baik kepada Allah yang dijelaskan oleh Buya Yahya.

Sebagai pengingat, doa adalah salah satu hal yang baik dan Allah pun sangat senang jika hamba-Nya banyak berdoa kepada-Nya. Allah pun berjanji tidak akan menyia-nyiakan setiap doa yang dipanjatkan.

“Memanjatkan doa adalah ciri penghambaan, ciri hamba, dan Allah senang jika hamba-Nya memohon,” kata Buya Yahya.

Kecintaan Allah pada hamba-Nya inilah yang terkadang bisa membuat seseorang mendapatkan karunia Allah.

"Sehingga kadang disaat Allah mencintai hambanya, diberi dengan karunia agar dia bisa bersyukur,” ujar Buya Yahya.

Baca Juga: Apa Syarat Dapatkan Bansos BPNT Kartu Sembako Tahap 2? Cek Penerima Pakai KTP di Sini, Raih Dana Rp2,4 Juta

Akan tetapi, bentuk cinta Allah pada hamba-Nya juga bisa berupa ujian yang ditimpakan pada seseorang. Hal ini lantaran Allah ingin melihat apakah hamba tersebut hanya menjadikan Allah sebagai sandaran dan tempat mengadu.

“Kadang Allah mencintainya hambanya, lalu diuji oleh Allah, agar ia bisa mengadu kepada Allah," lanjut Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, doa adalah saripatinya ibadah. Sehingga kita pun harus bisa berdoa dengan tata karma yang baik.

Dalam hal ini, Buya Yahya menyampaikan bahwa ada 3 hal utama yang wajib diperhatikan dalam berdoa kepada Allah, yaitu:

1. Meyakini bahwa doa adalah tujuan ibadah.

"Jangan sekali-kali beranggapan doa itu adalah sarana, perantara agar kita sampai kepada hajat," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Kemendikbud Buka Lowongan Kerja, Jadi Fasilitator Sekolah Penggerak 2022, Buruan Daftar, Ini Info Lengkapnya

Jadi umat muslim harus menanamkan dalam dirinya bahwa berdoa adalah ibadah. Mengadu kepada doa adalah bentuk ibadah kepeda Allah SWT.

Hal ini akan membuat kita tidak akan kecewa atau pun putus asa dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT, jika doa tak kunjung dikabulkan atau hajat tak juga tercapai.

“Semakin banyak berdoa, maka Allah akan semakin senang pada kita,” tegas Buya Yahya.

2. Menyadari bahwa doa adalah ibadah, bukan sebagai sarana maupun prasarana

3. Berhubungan dengan hal-hal yang dzohir, misalnya berdoa tidak menggunakan atau memakai sesuatu yang haram.

Segala sesuatu yang haram, baik pakaian, makanan,dan minuman yang kita pakai atau konsumsi akan menjadi sebab terhalangnya pengabulan doa, meski telah menerapkan adab yang baik dalam berdoa sekalipun.

“Oleh karena itu, kehalalan itu sangat penting,” tegas Buya Yahya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler