Khutbah Jumat Ramadhan Paling Menyentuh Hati, 8 April 2022, Tema: Maksimalkan Ibadah dengan Hati Ikhlas

5 April 2022, 10:00 WIB
Khutbah Jumat, 8 April 2022 /outsideclick / pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM – Contoh Khutbah Jumat Ramadhan paling menyentuh hati, dengan tema bagaimana cara memaksimalkan Ibadah dengan hati yang ikhlas, edisi khusus 8 April 2022.

Tema Khutbah Jumat kali ini diulas secara singkat agar mudah disampaikan pada 8 April 2022, sehingga bisa dipahami oleh jamaah Sholat Jumat.

Di masa pandemi seperti ini, banyak ibadah yang tidak bisa kita jalankan dengan sempurna, seperti sholat lima waktu di Masjid atau Mushola, terutama untuk wilayah atau daerah dengan peningkatan wabah yang luar biasa.

Baca Juga: dr. Zaidul Kabar: Penderita Diabetes Tetap Bisa Konsumsi Kurma dan Madu di Bulan Ramadan, Berapa Takarannya?

Saat wabah sedang memuncak, kita terpaksa menunaikan shalat lima waktu di rumah. Apabila sudah membaik atau menurun lonjakan wabah tersebut, kita bisa kembali menunaikan shalat secara berjamaah di masjid. Namun dengan berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli.

Islam bertujuan menciptakan manusia yang penuh keharmonisan dan penuh kasih sayang. Setiap individu hendaknya berusaha mendahulukan kemaslahatan umum dan kedamaian masyarakat sehingga tercipta keadilan, kemananan, ketentraman, dan kedamaian.

Memasuki Bulan suci Ramadhan, kita harus memaksimalkan semua ibadah dengan hati yang ikhlas, karena bulan ini adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan dan rahmat serta kasih sayang dari Allah SWT.

Baca Juga: Kumpulan Kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2022, Berikut 30 Link Twibbon Happy Eid Mubarak 1443 H

Diwajibkan kepada seluruh Umat Muslim yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 8 April 2022.

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Maksimalkan Ibadah di Bulan Ramadhan dengan Hati yang Ikhlas’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman tunasilmu.com.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah

Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’ala secara serius. Yaitu dengan mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wasallam. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wasallam.

Jama’ah Jum’at yang semoga dimuliakan Allah

Beribadah dalam Islam bukan sekedar mengejar kepuasan pribadi. Namun juga harus memperhatikan efeknya terhadap sekitar kita. Poin penting ini kadang dilupakan oleh sebagian kalangan.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat di Bulan Ramadhan 8 April 2022, Tema: Bekal Menuju Kampung Akhirat

Mari kita bersama menyimak hadits berikut ini:

Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

“اعْتَكَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ، فَسَمِعَهُمْ يَجْهَرُونَ بِالْقِرَاءَةِ، فَكَشَفَ السِّتْرَ، وَقَالَ: «أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ، فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ»“

Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beri’tikaf di masjid, beliau mendengar para sahabat membaca al-Qur’an dengan suara keras. Maka beliaupun membuka tirai seraya bersabda, “Ketahuilah bahwa semua kalian sedang bermunajat kepada Allah. Janganlah saling mengganggu sesama kalian. Jangan pula saling keras-kerasan bacaan”. HR. Abu Dawud dan dinilai sahih oleh Ibn Khuzaimah serta al-Albaniy.

Mengangkat suara saat membaca al-Qur’an memiliki banyak manfaat. Di antaranya: membuat hati lebih berkonsentrasi, membangkitkan semangat, telinga ikut fokus untuk mendengarkan, bisa mengusir rasa kantuk, dan berbagai manfaat lainnya.

Namun jika situasi dan kondisinya tidak mendukung, maka mengangkat suara bacaan al-Qur’an justru dilarang. Contohnya bilamana mengganggu orang lain. Terutama yang sedang menjalankan ibadah. Seperti shalat misalnya.

Kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati

Di masa pandemi seperti ini, banyak ibadah yang tidak bisa kita jalankan dengan sempurna. Bahkan ibadah yang merupakan tiang agama sekalipun. Yaitu shalat lima waktu.

Saat wabah sedang memuncak, kita terpaksa menunaikan shalat lima waktu di rumah. Manakala agak mereda, kita bisa kembali menunaikan shalat secara berjamaah di masjid. Namun dengan berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli.

Contohnya keharusan membawa sajadah sendiri, mengenakan masker dan menjaga jarak antar jamaah. Akibatnya kita tidak bisa menjalankan sunnah merapatkan shaf sebagaimana biasanya. Juga tidak bisa membuka wajah seperti lazimnya.

Mau tidak mau ini harus dijalankan. Walaupun ada perasaan kurang puas di dalam hati kita. Karena tidak bisa maksimal dalam menjalankan tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam.

Namun ingat, bahwa beribadah itu bukan sekedar mengejar kepuasan pribadi. Tapi juga harus mempertimbangkan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan.

Baca Juga: Kultum Ramadan 2022: Meneladani Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya Raya Namun Ingin Miskin

Sikap abai terhadap berbagai protokol kesehatan tersebut di atas, bukan hanya mengganggu orang lain. Bahkan bisa membahayakan nyawa mereka.

Bisa-bisa bukan pahala yang diraih. Malah justru dosa yang didapatkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan,

“لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ“

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain”. HR. Ibn Majah dan isnadnya dinilai sahih oleh al-Hakim.

أقول قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

Khutbah Kedua:

الْحَمْدُ للهِ وحده والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه، إلى يوم القيامة، أما بعد؛

Sidang Jum’at yang kami hormati

Mari berusaha menekan ego kita masing-masing. Dengan bersabar menghadapi kekurangnyamanan manakala harus mengenakan masker saat keluar rumah. Menjaga jarak dengan orang lain. Tidak berjabat tangan. Dan berbagai protokol kesehatan lainnya.

Lebih baik agak sulit bernapas, daripada hilang napas.

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri 1443 H Terbaru dan Singkat, Tema: 10 Orang yang Merugi Saat Hari Raya Idul Fitri

Ingatlah bahwa menjaga keselamatan bersama juga merupakan amal salih yang mulia. Sebagaimana yang telah dipesankan Ilahi Rabbi,

“وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا“

Artinya: “Barang siapa menyelamatkan nyawa satu orang manusia, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan nyawa seluruh manusia”. QS. Al-Ma’idah (5): 32.

هذا؛ وصلوا وسلموا –رحمكم الله– على الصادق الأمين؛ كما أمركم بذلك مولاكم رب العالمين، فقال سبحانه: “إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً”.

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة…

***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Tunas Ilmu

Tags

Terkini

Terpopuler