SEPUTAR LAMPUNG - Apa yang terbersit di pikiran Anda jika mendengar kata Jin?
Pasti Anda akan langsung teringat dengan makhluk tak kasat mata yang populer disebut makhluk halus.
Jin terkadang ada yang usil dan suka mengganggu manusia, sehingga membuat kebanyakan manusia tidak nyaman dengan keberadaannya.
Baca Juga: Hati-Hati! Lowongan Kerja PLN 8-14 Maret 2021 yang Beredar di WA Dipastikan Hoaks, Ini Kata PLN
Kendati demikian bagi mereka yang dianugerahi indera keenam dan bisa berinteraksi dengan makhluk gaib ini kerap menjadikannya teman atau meminta pertolongan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia hidup berdampingan dengan jin. Sama halnya dengan manusia, jin juga memiliki keluarga dan mampu berkembang biak.
Jin tergolong kedalam al-ghaibiyyat, selain setan dan iblis. Al-Ghaibiyyat berarti entitas yang tidak dapat ditakar dengan kemampuan indera manusia. Meski tak dapat dirasakan keberadaannya oleh manusia, Ichsan menegaskan bahwa orang-orang bertakwa harus percaya dan yakin akan adanya makhluk ghaib.
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 2-3, “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
Jin merupakan salah satu makhluk Allah yang memiliki kehidupan dan kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia. Dimana mereka makan, minum, dan beraktivitas layaknya manusia.
Begitu pula dalam hal makanan, hal ini telah tercantum dalam ayat Al-Qur’an dan dalam berbagai hadist sahih. Yang menjelaskan bahwa Jin juga memiliki berbagai makanan, yang sangat disukainya. Dan makanan tersebut, kerap ditemui disekitar manusia.
Dilansir dari Ringtimes Banyuwangi dalam artikel "6 Jenis Makanan yang Disukai Jin, Para Muslim Wajib Berhati-hati", berikut makanan yang disukai jin;
1. Darah
Jin sangat menyukai darah, baik itu darah dari binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah, maupun darah manusia. Dimana ketika ia terluka, ia juga enggan untuk menyebut nama Allah di saat luka tersebut terjadi.
Selain itu, darah haid dari para kaum wanita juga sangat disukai oleh bangsa jin. Untuk itu, ketika anda sedang haid. Sangat tidak dianjurkan, untuk membuang pembalut bekas darah haid secara sembarangan.
Hal ini dikarenakan, darah yang masih menempel pada pembalut bisa menjadi makanan para bangsa jin. Dan hal ini bisa menyebabkan, munculnya rasa suka dari jin kepada para kaum wanita.
Baca Juga: Tinggal Menyisakan 6 Episode Pamungkas, Bocoran 4 Hal yang Perlu Kita Nantikan dari The Penthouse 2!
2. Kotoran
Seperti yang telah dijelaskan oleh berbagai hadist, dan ayat Al-Qur’an, bahwa jin sangat menyukai tempat yang kotor, dan lembab, salah satu tempat favorit jin adalah kamar mandi.
Jin kerap kali mencari makanan mereka di kamar mandi. Dimana pada tempat tersebut, jin dapat menemukan makanannya, yaitu kotoran.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita, agar senantiasa membaca doa ketika hendak memasuki kamar mandi, atau setidaknya membaca basmallah, lalu masuk menggunakan kaki kiri terlebih dahulu.
3. Tulang
Jin sangat menyukai tulang sisa dari makanan kita Apabila kita selesai makan daging atau ikan yang bertulang, sebaiknya tulang dari makanan tersebut langsung kita buang ke tempat sampah dan hindari untuk membiarkan tulang tersebut berada di piring kita terlalu lama, karena hal tersebut bisa mengundang jin untuk dapat menyantap makanan bersama kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau pernah bercerita bahwasannya, ia pernah membawakan pada Nabi SAW wadah berisi air wudhu dan untuk istinjak Beliau Ketika membawanya, Nabi SAW bertanya: "Siapa ini?" Lalu dijawab: "Saya, Abu Hurairah Kemudian Nabi SAW meminta "Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci. Dan jangan bawakan padaku tulang dan kotoran" Abu Hurairah berkata : "Kemudian aku mendatangi Beliau dengan membawakan beberapa buah baru dengan ujung bajuku. Hingga aku meletakkannya di samping Beliau dan aku berlalu pergi. Kemudian Beliau selesai buang hajat, aku pun menghampiri Beliau dan bertanya, "Ada apa dengan tulang dan kotoran?.
Beliau bersabda : "Tulang dan kotoran merupakan makanan jin. Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari daerah Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baiknya jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Lalu aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar setiap kali mereka melewati tulang dan kotoran, mereka mendapatkan makanan padanya" (HR. Bukhari No.3860).
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Meghan Markle dan Pangeran Harry, Pangeran William: Kami Bukan Keluarga Rasis
4. Hewan yang Disembelih Tanpa Menyebut Nama Allah
Hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah SWT. Ini menjadi keuntungan besar bagi para jin. Sehingga apa yang kita makan menjadi kurang berkah.
Apabila kita tidak tahu penyembelihan hewan tersebut apakah menyebut nama Allah atau tidak, maka sangat dianjurkan ketika dimasak untuk dijadikan lauk, disarankan membaca basmallah terlebih dulu.
5. Makan Menggunakan Tangan Kiri
Dari Ibnu Umar, ia berkata bahwa, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian makan, makanlah dengan tangan kanannya. Ketika minum, minumlah dengan tangan kanan. Karena setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya" (HR. Muslim).
Dan hal ini terdapat pengecualian, bagi orang yang kidal. Atau orang disabilitas, yang hanya bisa menggunakan tangan kirinya.
6. Makanan yang Dimakan Tanpa Mengucap Nama Allah
Setiap makanan yang tidak disebutkan nama Allah saat hendak memakannya, bisa dikatakan sangat disukai jin Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam hadits.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian memasuki rumahnya, lalu ia berdzikir pada Allah ketika memasukinya dan ketika hendak makan, maka setan pun berkata (pada teman temannya).
Dalam agama Islam, tentunya ada adab dan tata cara dalam makan. Sebagai seorang muslim atau muslimah yang bertakwa, sudah seharusnya kita mengikuti anjuran Allah dalam beraktivitas. Supaya apapun aktivitas yang kita lakukan, dapat menjadi berkah.***(Dela Harum Novia Sari/Ringtimes Banyuwangi)