Daya Beli Masyarakat Menurun, Omzet Penjualan Sayuran di Pasar Jatimulyo Lampung Anjlok

- 25 Januari 2021, 13:25 WIB
Ilustrasi pedagang sayuran.*
Ilustrasi pedagang sayuran.* /GELAR GANDARASA/

Baca Juga: Bocoran Soal dan Kunci Jawaban BDR Kelas 6 SD di TVRI, Senin 25 Januari 2021: Sejarah Alat Transportasi Darat

Salah seorang agen sayuran di Pasar Jatimulyo, Agus, mengatakan, penyebab turunnya omzet pengiriman sayur-mayur ke pasar-pasar di Kota Bandarlampung adalah wabah pandemi COVID-19 dan musim hujan.


"Semenjak wabah COVID-19 dan musim hujan, jadi pengiriman sayuran untuk di pasar-pasar menurun drastis," katanya di Bandarlampung, sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Senin, 25 Januari 2021.

Menurutnya, sebelum terjadi wabah pandemi COVID-19, kios sayurannya dalam sehari mampu memasok sayuran untuk mengisi pasar sebanyak 15 ton.

Baca Juga: Alami Pendarahan Hebat Hingga Kehilangan Calon Buah Hati, Nathalie Holscher Ungkap Ketakutannya Usai Keguguran
 
"Seperti sayuran kol biasanya kita pasok sampai 1,5 ton dan cabai kita pasok sampai 700 kg. Tapi semenjak wabah ini, untuk sayur kol kita cuma pasok empat karung dan cabai dua karung. Satu karung sekitar 100 kg," kata dia. 

Agus menambahkan dengan adanya penurunan pasokan tersebut, dirinya tidak mau mengambil risiko lebih dalam. Ia lebih memilih untuk mengurangi pengiriman sayuran dari petani langsung.

"Sayuran kan rentan busuk, apalagi musim hujan ini. Jadi kita baca pasaran dulu, kira-kira gak stabil kita kurangi pengiriman sayuran dari petani," kata dia lagi.

Agen lainnya menyebutkan faktor daya beli masyarakat yang menurun juga mempengaruhi penjualan sayur-mayur.***

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah