Baca Juga: Ingin Anak Berkarakter Baik dan Penuh Tanggung Jawab? Lakukan 4 Langkah Jitu Ini
Festival ini juga menjadi tanda berakhirnya musim panas dan panen, serta awal dari musim dingin yang gelap.
Musim dingin kerap dikaitkan dengan wabah penyakit, hingga kematian.
Bahkan, bangsa Celtic mempercayai bahwa terdapat masa peralihan antara hidup dan mati di setiap malam sebelum tahun baru yang mereka peringati pada 1 November.
Oleh sebab itu, mereka menggelar festival Samhain di setiap malam 31 Oktober.
Hal ini dilakukan untuk menakut-nakuti arwah yang diyakini akan bangkit kembali melintasi perbatasan antara hidup dan mati.
Dikutip dari World History Encyclopedia, bangsa Celtic juga mempercayai bahwa arwah tersebut akan menimbulkan masalah bagi manusia yang masih hidup seperti menyebarkan wabah penyakit dan merusak tanaman.
Pada festival Samhain, pendeta Druids membuat api unggun yang besar untuk membakar sesaji.
Adapun sesaji yang disediakan berupa hasil panen dan hewan ternak yang akan dipersembahkan untuk dewa-dewa Celtic.