Melansir laman United Natons, sejarah peringatan Hari Gunung Internasional ini berawal dari konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan pada tahun 1992.
Konferensi tersebut membahas tentang “Managing Fragile Ecosystem: Sustainable Mountain Development yang berarti “Pengelolaan Ekosistem Rapuh: Pembangunan Gunung Berkelanjutan”.
Diketahui, konferensi tersebut merupakan bagian dari Agenda 21 Konferensi Lingkungan dan Pembangunan.
Pada tahun 2002, Majelis Umum PBB mendeklarasikan Tahun Pegunungan Internasional PBB.
Setahun setelahnya yakni pada tahun 2003, Majelis Umum PBB meresmikan 11 Desember sebagai Hari Gunung Internasional dan mulai dirayakan di tahun tersebut.
Diketahui bahwa permasalahan lingkungan dan pembangunan yang menjadi salah satu fokus kajian yang diperhatikan oleh PBB.
Sehingga PBB juga fokus terhadap kelestarian pegunungan karena ancaman perubahan iklim dan eksploitasi alam yang berlebihan.
Ketika iklim global meningkat, manusia maupun fauna yang tinggal di pegunungan menghadapi ancaman yang serius.