Pergerakannya Tidak Bisa Dikendalikan, Roket Long March 5B milik China Jatuh di Dekat Kalimantan

- 31 Juli 2022, 15:40 WIB
Salah seorang pengguna media sosial dari Malaysia mengaku melihat roket milik China itu terjatuh di dekat Sarawak.
Salah seorang pengguna media sosial dari Malaysia mengaku melihat roket milik China itu terjatuh di dekat Sarawak. /Twitter.com/@planet4589

SEPUTARLAMPUNG.COM - Sebuah roket seberat 22 ton yang berasal dari Long March 5B milik China dilaporkan jatuh di Samudra Hindia, tepatnya di dekat Sarawak, Pulau Kalimantan.

Roket tersebut kembali memasuki atmosfer Bumi setelah "mengantarkan" muatannya ke orbit.

Komando Luar Angkasa AS mengonfirmasi jatuhnya roket Long March 5B pada Sabtu, 30 Juli 2022 pukul 12.45 Waktu Setempat.

Baca Juga: SEGERA DAFTAR! Prakerja Gelombang 39 Resmi Dibuka, 6 Hal Ini yang Buat Kamu Tidak Lolos di Setiap Gelombang

Mereka menambahkan bahwa masih belum jelas di mana puing-puing roket yang memang tidak bisa dikontrol pergerakannya itu mendarat.

Dalam sebuah unggahan di Weibo, Badan Antariksa Berawak China mengatakan roket itu masuk kembali di dekat area yang sama, dan sebagian besar terbakar dalam perjalanan turun.

Akan tetapi, salah seorang pengguna media sosial dari Malaysia mengaku melihat roket milik China itu terjatuh di dekat Sarawak.

Dia bahkan merekam objek di langit yang diperkirakan merupakan Long March 5B dari Kuching, Sarawak Malaysia.

"Meteor terlihat di kuching! #jalanbako 31/7/2022," ujar Nazri Sulaiman.

Unggahan di akun Twitter @nazriacai itu juga mendapat tanggapan dari seorang astrofisikawan di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, Jonathan McDowell.

Baca Juga: Bentuk Kerja Sama Negara-negara ASEAN dan Peran Indonesia dalam Bidang Ekonomi, Keamanan, dan Kemanusiaan

Dia percaya puing-puing dari roket itu bisa jatuh di dekat Sibu, Bintulu, atau Brunei, tiga kota yang terletak di sepanjang pantai utara Kalimantan.

Akan tetapi, Jonathan McDowell percaya bahwa "tidak mungkin" roket itu mendarat di daerah berpenduduk.

"(Roket) Masuk kembali, tampaknya telah diamati dari Kuching di Sarawak, Malaysia. Puing-puing akan mendarat di Kalimantan utara, kemungkinan Brunei," ujarnya.

Sementara itu, Administrator NASA, Bill Nelson menanggapi pendaratan yang tidak terkendali itu dalam sebuah pernyataan di Twitter.

"Republik Rakyat China tidak membagikan informasi lintasan spesifik karena roket Long March 5B mereka jatuh kembali ke Bumi," katanya.

"Semua negara penjelajah ruang angkasa harus mengikuti praktik terbaik yang telah ditetapkan, dan melakukan bagian mereka untuk membagikan jenis informasi ini terlebih dahulu untuk memungkinkan prediksi yang andal tentang potensi risiko dampak puing-puing, terutama untuk kendaraan angkat berat, seperti Long March 5B, yang membawa risiko kehilangan nyawa dan properti yang signifikan," tutur Bill Nelson menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Verge, Minggu, 31 Juli 2022.

Baca Juga: Apa Pengaruh serta Manfaat Gaya Otot dan Gaya Gesek pada Benda di Kehidupan Sehari-hari? Materi IPAS Kelas 4

Sayangnya, ini bukan roket tak terkendali terakhir yang akan jatuh ke Bumi.

Pasalnya, China berencana untuk meluncurkan modul ketiga dan terakhirnya ke Tiangong menggunakan Long March 5B pada Oktober 2022, dan akan menggunakan roket itu sekali lagi untuk membawa teleskop ke luar angkasa pada tahun 2023.

Sebelumnya, Pada 24 Juli, China menggunakan roket Long March 5B untuk meluncurkan modul laboratorium ke stasiun luar angkasa Tiangong yang belum selesai.

Tidak seperti kebanyakan roket, Long March 5B mendorong tahap pertamanya ke orbit saat mengirimkan muatannya.

Bagian ini, yang panjangnya lebih dari 100 kaki dan beratnya lebih dari 22 ton, mengorbit sebentar sampai jatuh ke Bumi, tanpa ada cara untuk mengendalikan pergerakannya.

Ketidakpastian tentang di mana roket itu akan mendarat pun ramai diperbincangkan di seluruh dunia minggu lalu, karena proyeksi membuat roket itu mendarat di mana saja dari Meksiko hingga ke ujung selatan Afrika.

Baca Juga: CATAT! Link Streaming Manchester United vs Rayo, Tayang di MUTV Minggu 31 Juli 2022 Pukul 22.00 WIB

Ini adalah peluncuran Long March 5B ketiga China, menandai pendaratan ketiganya di luar kendali.

Pada tahun 2020, mereka menggunakan Long March 5B untuk membawa modul inti Tiangong ke luar angkasa.

Puing-puing dari roket mendarat di Pantai Gading, dan sementara tidak ada cedera yang dilaporkan, ada beberapa kerusakan struktural.

Tahun lalu, China juga meluncurkan modul laboratorium pertamanya di atas Long March 5B, yang potongan-potongannya akhirnya terciprat ke Samudra Hindia.

*) Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Geger! Roket Seberat 22 Ton Milik China Jatuh di Dekat Kalimantan"*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah