Network
SEPUTAR LAMPUNG - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah Raja Arab Saudi ke-7 yang sangat diharapkan untuk dapat menengahi konflik antara Israel dan Palestina.
Pasalnya, Raja Salman, begitu dia dipanggil, dianggap memiliki otoritas tinggi untuk menyelesaikan konflik teritorial kedua daerah tersebut.
Selain itu, kondisi geografis Arab Saudi yang dekat dengan Palestina sangat memudahkan negaranya untuk memberikan bantuannya.
Baca Juga: Joe Biden Ungkap Solusi Terjitu Jika Ingin Konflik Antara Palestina dan Israel Berakhir, Apakah Itu?
Kendati demikian, Raja Salman tampak belum turun langsung untuk mengerahkan seluruh otoritasnya guna membantu Palestina.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Arab Saudi 'hanya' mengatakan bila kekerasan di Tepi Barat harus dihentikan sesegera mungkin.
Praktis dunia internasional sedikit kecewa dengan Raja Salman karena tak ada langkah proaktif untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: Kontrak Ekslusifnya dengan Dior Dikabarkan akan Berakhir, Berikut Fakta Perjalanan Karir Bella Hadid
Baca Juga: Berikut Daftar 5 Negara Terkorup di Asia, Coba Tebak Negeri Khatulistiwa Berada di Urutan ke Berapa?
Di saat para pemimpin dunia tertunduk lesu membela Palestina, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada 2005 lalu lantang menyuarakan akan menghapus Israel dari peta dunia.
Ahmadinejad juga menegaskan bila Holocaust kaum Yahudi di masa Perang Dunia II ialah narasi yang dibuat-dibuat oleh Barat.
"Zionis tak boleh mendapat tempat di Palestina, maka harus segera dihilangkan dari peta," ujar Ahmadinejad seperti dikutip dari History.com, Minggu, 23 Mei 2021.
Baca Juga: EXO-L Merapat! Catat Tanggal Lengkap Comeback EXO dengan Album 'Don’t Fight The Feeling'!
Pernyataan ini muncul setelah pada tahun 1998 Iran berhasil membuat rudal balistik berhulu ledak nuklir Shahab-3.
Dilansir dari Zona Jakarta dalam artikel "Raja Salman Tak Berani, Cuma Pemimpin Negara Inilah yang Berniat Menghapus Israel dari Peta Dunia", Shahab-3 mampu menjangkau Israel dimana hal inilah yang memantik niat Ahmadinejad untuk segera menghabisi Zionis.
Namun belum terlaksana niatnya Ahmadinejad keburu lengser dari tampuk kepemimpinan Iran.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)
