Baca Juga: Hati-hati ! Beredar Jubah Pastor Dijual Sebagai Baju Koko di Toko Online, Viral di Tiktok
Dalam tiga tahun terakhir (2018-2020), rata-rata penjualan SM Entertainment lebih dari 12 kali lipat dari kriteria minimum yang disyaratkan, sedangkan rata-rata penjualan YG Entertainment lebih dari lima kali lipat dari jumlah yang dipersyaratkan.
Namun, bisnis tersebut terdegradasi berdasarkan hasil negatif dalam laba bersih dan laba atas ekuitas (ROE). Selama tiga tahun terakhir, SM Entertainment mencatat kerugian bersih rata-rata 24,4 miliar won (sekitar US$ 21,8 juta) dan ROE -3,8 persen. YG Entertainment mencatat kerugian bersih 1,8 miliar won (sekitar US$1,6 juta) dan ROE -0,5 persen selama periode yang sama.
SM Entertainment mengalami pukulan serius pada tahun 2020 dengan kerugian bersih sebesar 80,3 miliar won (sekitar US$71,7 juta).
Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK Akan Dibuka 30 Mei 2021, Berikut Jadwal Seleksinya
Baca Juga: Catat! Syarat, Aturan, Jadwal Operasi Terbaru Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) pada Idul Fitri 2021
Jumlah penjualan mereka mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan perusahaan juga mengalami kerugian investasi hingga 13 miliar won (sekitar US$ 11,6 juta) melalui anak perusahaan dan perusahaan patungan mereka.
SM Entertainment telah memperluas merger dan akuisisi dari 2017-2018, tetapi akhirnya menderita kerugian dalam periklanan dan waralaba makanan dan minuman karena pandemi Covid-19.
Di sisi lain, YG Entertainment mengalami kemerosotan dalam bisnis utama produksi musik dan manajemen artis.