Intelijen Inggris Sebut Calon Pemimpin Baru ISIS dan Al-Qaeda Lebih Kejam daripada Osama Bin Laden, Siapa?

- 26 Februari 2021, 14:30 WIB
KAMP ISIS -  Belasan ribu personel ISIS bersama keluarganya ditahan di Kamp al-Howld, Provinsi Hasakah, timur laut Suriah. Pelayanan kesehatan yang buruk memacu tinggonya angka kematian, termasuk seorang anak yang wafat pada Senin, 22 Februari 2021./WASHINGTON INSTITUTE/
KAMP ISIS - Belasan ribu personel ISIS bersama keluarganya ditahan di Kamp al-Howld, Provinsi Hasakah, timur laut Suriah. Pelayanan kesehatan yang buruk memacu tinggonya angka kematian, termasuk seorang anak yang wafat pada Senin, 22 Februari 2021./WASHINGTON INSTITUTE/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

SEPUTAR LAMPUNG - Masih ingatkah Anda tentang Osama bin Laden?

Ya, pendiri Al Qaeda ini dikenal bertanggung jawab atas serangan teroris 11 September 2001 yang terjadi di New York City dan Washington, D.C.

Waktu itu, pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang awalnya menolak terlibat akan peristiwa serangan ini, kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 3.000 jiwa tersebut.

Osama bin Laden beralasan bahwa dukungan Amerika Serikat (AS) terhadap Israel, keberadaan tentara AS di Arab Saudi, dan sanksi terhadap Irak sebagai motif serangan tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 45 46 47 Subtema 1 Pembelajaran 6 tentang Sikap Heroik Petugas Damkar

Kelompok ISIS dan Al-Qaeda dikhawatirkan menciptakan aliansi baru yang lebih menakutkan di bawah pemimpin baru yang dijuluki 'Pedang Pembalasan'.

Beberapa waktu lalu sebuah kabar berhembus terakit pemimpin Al-Qaeda saat ini, Ayman Zawahiri dilaporkan telah meninggal dunia.

Kematian dari sang pemimpin menciptakan kekosongan dalam kursi kekuasaan dalam kelompok sindikat teroris tersebut.

Terkait kabar tersebut, kepala intelijen Inggris percaya jika sosok bernama Saif al-Adel akan menggantikan posisi pemimpin.

Baca Juga: Intip 10 Foto Pernikahan Dua ‘Mega Couples’ The Penthouse 2, Episode 5 dan 6 Tayang 26 Februari 2021

Bukan itu saja bahkan Saif al-Adel dikabarkan telah berencana untuk merekrut pejuang ISIS dengan menggabungkan kedua sekte yakni dengan Al-Qaeda jika hal itu dimungkinkan.

Intelijen meyakini di bawah pimpinan Saif al-Adel kelompok bersenjata itu bisa menjadi lebih kuat bahkan menandingi peristiwa serangan 9/11 di Amerika Serikat.

Seorang sumber mengungkapkan jika Saif al-Adel bisa lebih berbahaya daripada Osama Bin Laden.

Menurut salah satu pakar terorisme Inggris mengatakan jika dibandingan dengan Zawahiri, Saif al-Ade kemungkinan akan menjadi pemimpin yang lebih efektif dalam kelompoknya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 49 50 51 52 53 Buku Tematik SD Subtema 1 PB 6 tentang Alam Indonesia

Kolonel Richard Kemp, yang ditugaskan memantau gerakan Saif al-Adel di bawah pemerintahan Inggris sejak tahun 2000-an mengatakan kemungkinan ia akan menjadi pemimpin baru.

"Dia sangat mungkin menjadi pemimpin baru karena dia sangat dihormati di antara al-Qaeda tetapi yang terpenting dia juga dihormati di kalangan Negara Islam," ujarnya, dikutip dari laman Express.

Tidak hanya itu saja, Kolonel Richard Kemp mengungkapkan jika Saif al-Adel bisa menjadi bos baru al-Qaeda tetapi dia juga bisa membujuk anggota ISIS untuk bergabung.

"Ada kerja sama antar kelompok seperti ini tapi Saif sangat dihormati sehingga dia bisa menyebabkan kerjasama yang lebih besar atau bahkan merger," tuturnya.

Baca Juga: Tayang Malam Ini, Bocoran The Penthouse 2 Episode 3: Oh Yoon Hee Siap 'Rusak' Cheon Seo Jin dan Ha Eun Byul!

"Dia adalah pemikir yang cerdas dan strategis, dan al-Qaeda telah lesu di bawah Zawahiri," katanya menambahkan.

Selama melakukan pamantauan Kolonel Richard Kemp mengatakan, Saif al-Adel dapat menghidupkan kembali gerakan dua kelompok teroris itu

"Dia tahu tempat untuk membuat dampak tidak begitu banyak di Suriah atau di tempat lain di Timur Tengah tetapi untuk mengumpulkan dukungan dan menghidupkan kembali organisasi, dia akan melihat Eropa dan AS," katanya mengungkapkan hasil pantauannya.

Kolonel Richard Kemp juga mengatakan hubungan Saif al-Adel dengan Iran juga menjadi perhatian, terutama bagi Amerika Serikat.

Baca Juga: Tayang Rabu Depan, Bocoran Sisyphus: The Myth Episode 5, Cho Seung Woo Tega Tinggalkan Park Shin Hye!

Pengaruh Iran akan menjadi 'sangat bermasalah', katanya, dengan Teheran ingin menghukum Amerika tanpa serangan balik yang akan datang dari serangan yang diatur negara.

Kolonel Richard mengatakan Inggris juga waspada setelah pemantauan selama bertahun-tahun.

"Intelijen Inggris telah mengetahui orang ini selama bertahun-tahun sekarang dan telah memantau gerakan dan aktivitasnya sejauh mungkin," ujarnya.

"Dia bisa membuat al-Qaeda menjadi organisasi yang jauh lebih efektif daripada selama beberapa tahun," katanya menambahkan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tematik Kelas 1 SD/MI Tema 8 Halaman 63 64 68 69 Subtema 2 Materi Kemarau Pembelajaran 2 dan 3

Koonel Ricahd Kemp memperingatkan jika Saif al-Adel saat ini bahkan 'lebih besar dan lebih berbahaya' dari para pemimpin kelompok teror sebelumnya.

"Dia kemudian diakui sebagai tokoh yang sangat penting di al-Qaeda, di tiga atau lima teratas. Sekarang dia mungkin yang teratas sekarang, dengan kematian bin Laden dan potensi kematian Zawahiri, kepentingannya bahkan lebih besar dan lebih berbahaya," ujarnya.

Badan intelijen Inggris dan Amerika telah memantau pergerakan Saif selama bertahun-tahun.

Saif diyakini telah terlibat dalam setiap serangan Al-Qaeda yang diluncurkan dalam tiga dekade terakhir.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Jumat 26 Februari 2021 di NET TV, Siasat Azize Membuat Reyyan dan Miran Menderita

Mantan pakar kontra-teror FBI Ali Soufan menulis bahwa Saif mungkin adalah 'Emir ketiga Al-Qaeda'.

"Status dihormati Saif dengan gerakan serta pengalamannya yang dalam sebagai seorang intelijen militer dan pemimpin keamanan dan perencana teroris membuatnya menjadi amir yang berpotensi berbahaya," ujarnya.

Saif memiliki bayaran sebesar 7.5 juta dolar atau setara dengan Rp106 miliar di atas kepalanya, setelah aksi pemboman di kedutaan AS tahun 1998 di Nairobi dan Dar es Saleem, yang menewaskan 224 orang.

Pemimpin baru itu mengepalai unit perlindungan dekat pribadi 'Penjaga Blach' bin Laden di Afghanistan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 55 56 57 58 59 60 Subtema 2 Pembelajaran 1 tentang Bumiku dan Musimnya

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel 'Lebih Bahaya dari Osama Bin Laden, Intelijen Inggris: Saif al-Adel Calon Pemimpin Baru ISIS dan Al-Qaeda', seseorang menggambarkannya sebagai orang yang berhati dingin dan 'paling tidak terpengaruh oleh kematian warga sipil yang tidak bersalah'.

Diyakini Saif memperkenalkan pendiri Negara Islam Abu Musab al-Zarqawi dan pembuat plot 9-11 Khaled Sheikh Mohammed kepada bin Laden.

Ia juga terlibat dalam pertempuran Black Hawk Down 1993 di Somalia.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah