SEPUTARLAMPUNG.COM – Pengalaman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Widya dan 5 orang temannya di Desa Penari telah menyita perhatian publik. Terlebih setelah kisah mistis yang mereka alami selama program kampus ini diangkat ke layar lebar.
Awal mula kisah nyata Widya yang KKN di Desa Penari ini diketahui masyarakat setelah ditulis dalam sebuah utas Twitter oleh pemilik akun SimpleMan.
SimpleMan menulis utas Twitter tentang KKN di Desa Penari berdasarkan penuturan yang diungkap oleh Widya yang asli.
Kisah nyata pengalaman Widya saat menjalani KKN di Desa Penari, yang kabarnya terjadi di salah satu desa terpencil di wilayah Jawa Timur ini memang sangat menyeramkan.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai kejadian mistis yang dialami oleh Widya dan teman-temannya yang mendapat teror makhluk gaib, hingga teror dari yang terkuat, yang kemudian dengan nama Badarawuhi.
Menurut keterangan dalam akun SimpleMan, Widya punya maksud tersendiri saat setuju mengungkap kisah KKN yang dialaminnya bersama Nur, Ayu, Anton, Bima, dan Wahyu.
Ia ingin kita semua bisa belajar dan mengambil pesan dari kisah ini agar bersikap sopan dan menghormati tata karma di mana pun berada.
Namun, untuk kepentingan menjaga nama, privasi, dan hal lainnya, disepakati bahwa nama mahasiswa, kampus, dan desa tempat KKN di mana kejadian mistis ini terjadi dirahasiakan.
Selanjutnya, SimpleMan menyebut nama desa itu adalah Desa Penari, di mana di desa tersebut ada makhluk gaib yang tugasnya menari.
Para mahasiswa yang KKN di Desa Penari ini mendapat teror dan gangguan luar biasa dari para makhluk halus di desa tersebut. Terutama teror dari Badarawuhi, siluman ular yang digambarkan berupa sosok wanita cantik berpakaian hijau-hijau.
Teror yang mereka alami tak lain adalah karena ada mahasiswa yang telah melanggar pantangan desa, yaitu Ayu dan Bima.
Akibat pelanggaran ini, Badarawuhi dan makhluk halus di sana sangat marah. Bima dan Ayu pun harus menanggung hukumannya. Mereka dinyatakan meninggal dalam keadaan memprihatinkan.
Dalam film-nya disebutkan bahwa akhirnya Bima menjadi budak dari Badarawuhi. Sedangkan Ayu menjadi budak penari Badarawuhi.
Melalui SimpleMan, Widya asli memberikan pesannya kepada pembaca kisah KKN di Desa Penari.
"Setiap beliau bercerita, beliau hanya menceritakan intinya, dan gw harus ngatur ulang ceritanya agar nyambung, terlepas dari itu, gw inget, tiap dia cerita, tanganya gugup, seperti – tidak mau mengulang peristiwa itu. apapun itu, gw berharap cerita ini mengandung hikmah bagi kalian yang membacanya," kata Simpleman.
"Untuk peserta KKN nya pun sebenarnya bukan 6 orang, tapi 14 orang, gw perpendek untuk mempersingkat cerita beliau yang saling berkaitan satu sama lain,” tambahnya.
"Memang benar, manusia itu merasa besar, padahal sesungguhnya ada kebesaran lain yang membuat manusia gak ada apa-apanya di balik kalimat kecil, di manapun kalian berada, junjung tata krama- saling menghormati, saling menjaga satu sama lain, dan senantiasa bersikap layaknya manusia yang beradab," ujarnya.
Demikian alasan dan isi pesan Widya asli dalam kisah nyata KKN di Desa Penari.***