"Bagaimana menurut anda? Jika, bicara baik-baik sudah, diskusi sudah, debat sudah, bicara dalil sudah, bicara qoul ulama sudah, meminta nasihat kepada ulana sudah, meminta ulana untuk menasihati sudah, meminta bantuan kerabat sudah, meminta bantuan orang yang dihormati sudah, menyiapkan pengacara sudah, dan berbagai hal lainnya," ungkapnya.
"Anda pikir saya layak diam ketika ibu saya diperlakukan demikian? Lalu saya membiarkan ayah saya begitu saja?" lanjut Ghaza.
Ghaza menjelaskan bagaimana upaya yang telah ia lakukan selama ini untuk memperbaiki sikap dan hubungan antara ayah dan ibunya.
Secara mengejutkan, Ghaza mengaku malah dicap sombong dan durhaka karena upayanya itu.
"Anda tahu apa hasilnya? Saya dicap sombong dan durhaka," paparnya.
Ghaza mengungkapkan nasib Teh Ninih yang sering dibully hingga dianggap sebelah mata.
"Ibu saya semakin dibully, dibilang nggak punya iman lah, nggak bisa ngurus anak lah, dan masih banyak lagi," ungkapnya.
"Dan bagi ulama yang menasihati, dianggap sombong, tidak mengerti ilmu tauhid, ilmunya belum sampai. Terus saya harus diam? Kemudian anda berbicara kepada saya tentang dosa jariyah. Justru bagus dong, semua dosa yang ayah saya lakukan kepada ibu saya, sekarang saya yang menanggungnya, kurang berbakti apa saya?" ungkap Ghaza.