Network
Miran yang tiba di lokasi, segera memanggil Hazard saat sedang asyik berbicara dengan Azize.
“Ada apa, kau menyuruhku untuk datang ke makam Dilsah,” ucap Miran pada Hazard
Disaat Miran mengatakan keperluanya datang ke makam, tiba-tiba Hazard tidak bisa berbicara sama sekali kepada Miran, karena ia takut dengan ancaman Azize, jika benar Dilsah masih hidup sampai saat ini.
Baca Juga: Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Diangkat Jadi Komisaris Utama PT KAI
Padahal Miran ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi? Kenapa semua orang mendadak panik dan tegang ?
Pasti ada suatu hal yang sedang disembunyikan oleh Hazard dan Azzie, namun ia tidak bisa menggali informasi dari mereka disaat semuanya sedang panik dan gelisah.
Sementara itu, di saat suasana sedang mencengkram, tiba-tiba suara handphone berdering dari milik Miran, Hazard, dan Azize.
Esma menelpon Miran agar segera datang ke Mansion, karena disana sedang ada perseteruan yang hebat antara Fusun Aslanbey, Cihan dan Nasuh yang mengharuskan mereka semua pergi dari makam Dilsah untuk bergegas ke Mansion.
Ternyata, Cihan telah marah besar dan sudah mengetahui terlebih dahulu mengenai jati diri Miran yang sebenarnya bahwa ia adalah anak kandung dari Hazard.
Cihan marah sebab khawatir akan kehilangan harta warisan dari keluarga Sadoglu yang mana saat itu satu-satunya pewaris sah keluarga Sadoglu adalah Azat.
Sementara itu, wanita tua pembawa tongkat yang dilihat Mahfuz waktu itu, telah hadir di tengah-tengah keluarga Sadoglu yang sedang berselisih mengenai kebenaran yang selama ini telah terjadi.
