Al marah tak terima. Tapi, Mamanya menenangkan Al. Bu Panti pun mengingatkan Al agar bekerja sama. Kalau tidak, akan mempersulit proses selanjutnya.
Baca Juga: Selangkah Lagi Menyongsong Indonesia Bebas Pandemi, Masyarakat Pulih Ekonomi Bangsa Kembali Melejit
Reyna akhirnya diambil paksa oleh pengurus panti. Andin menangisi kepergian Reyna. Begitu juga Al dan Bu Rossa sangat sedih. Reyna pun menatap mata Andin seperti tak ingin dipisahkan.
Reyna berjalan akan masuk ke mobil bersama Bu Panti. Andin mengejar sambil nangis memanggil Reyna. Mendengar suara Andin, Reyna pun berbalik arah menghampiri Andin.
Mereka pun berpelukan, sambil memandang satu sama lain. Mata mereka bertatapan. Reyna meraba wajah Andin, begitu juga sebaliknya.
Baca Juga: Setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Kini Juga Positif Covid-19
Al dan Bu Rossa menatap dari jauh. Andin pun, menggendong Reyna dan mendudukkannya ke mobil. Kemudian, Andin menutup mobil yang berjalan perlahan.
Andin mengejar mobil Reyna sambil menangis. Reyna juga menjerit memanggil Mama pada Andin. Andin terus menangis.
Semua, pembantu dan pengasuh keluarga Al merasa bersalah dengan diambilnya Reyna kembali. Rasa duka menyelimuti semua keluarga Al. Terutama, Andin, Al dan Bu Rossa.
Di ruang kerja, Al merenung seorang diri. Al sangat terpukul karena Reyna di bawa lagi ke panti.