Melebur Bersama BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah Akan Dihapus, Jadi Apakah Nama Barunya?

13 Oktober 2020, 20:30 WIB
Tangkapan layar- Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi (tengah) bersama direksi bank himbara saat jumpa pers soal proses merger tiga bank BUMN Syariah, di Jakarta, Selasa 13 Oktober 2020. (ANTARA/Citro Atmoko) /

SEPUTAR LAMPUNG - Tiga bank syariah milik BUMN akan segera bergabung menjadi satu entitas. Ketiga bank syariah besar tersebut adalah BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.

Langkah awal penggabungan ketiganya merupakan upaya untuk merampingkan lembaga Bank Syariah yang menjadi anak usaha BUMN.

Penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah telah dilakukan pada 12 Oktober 2020.

 

Baca Juga: Tiga Bank Syariah Milik BUMN akan Merger, Bagaimana Nasib Nasabah dan Karyawan?

"Penandatanganan Conditional Merger Agreement ini merupakan awal proses merger jadi belum merger, ini baru stepping stone, awal. Kalau pintu gerbang baru ada di pintu," kata Ketua Tim Project Management Office & Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi dalam teleconference, Selasa (13/10/2020) sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Portal Surabaya dalam artikel "BUMN Merger Tiga Bank Syariah".

Pelaksanaan Merger itu sendiri berdasarkan Kementerian BUMN untuk meningkatkan kompetensi perusahaan. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: Mata Najwa Kembali Hadir Malam Ini Membahas UU Cipta Kerja, Berikut Jadwal Trans 7 Rabu 14 Oktober

"Kementerian BUMN juga memiliki rencana menggabungkan 3 bank syariah Himbara yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah dan BNI Syariah. Tujuan merger ini adalah agar Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia yakni sekitar 13% populasi muslim Indonesia," paparnya.

Rencananya, dalam agenda merger ini BRI Syariah bakal menjadi bank survivor alias entitas yang menerima penggabungan (surviving entity) usai merger dilakukan oleh 3 bank syariah BUMN. Sedangkan BSM dan BNIS akan menjadi pemegang saham entitas yang menerima penggabungan ini.

Penggabungan ketiga bank syariah ini bakal membuat total asetnya bertambah menjadi Rp 214,6 triliun jika mengacu pada laporan per Juni 2020.

Baca Juga: Realme C17 Rilis Hari Ini! Andalkan Memori Besar Hingga 256 GB, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Rinciannya, aset BSM mencapai Rp 114,4 triliun, BNI Syariah tercatat sebanyak Rp 50,7 triliun, dan BRI Syariah memiliki Rp 49,5 triliun.

Sementara itu, dalam sebuah video, Erick Thohir mengatakan penggabungan ini akan menjadi sejarah baru bagi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Pasalnya, menurut Erick, Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, sudah seharusnya Indonesia memiliki satu bank syariah yang kuat. Sedangkan saat ini bank syariah Indonesia saat ini masih tertinggal dari negara Islam lainnya.

Terkait dengan nama baru saat ketiganya sudah melebur, kabar yang beredar menyebutkan akan dinamai Bank Amanah. Namun belum ada informasi resmi terkait hal ini.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler